Selasa, 11 Oktober 2016
Sendal Jepit
Bagikan di Google+
Lusuh dan kotor...
terinjak sepasang kaki yang letih
terseok seok..
mengikuti irama yang menguras keras
mengikuti irama yang menguras keras
tipiss..
kian tipisss, tersengat aspal yang tersumpal
Aiiihh.. inginnya tersiram hujan..
tapi gerak dan gerik yang gemericik hanya sepintas saja untuk asyik
laju...
lajulah kedua penopang tubuhmu!
injak aku!
hujani aku dengan beban berat tubuhmu...
aaahh.. masih saja kau butuhkan aku.
mana kebagusan untukku?
mana keterangan yang nampak bagiku?
Lusuuhh...
Kotoorrr...
dan... menipiiisss
sungguh! Dunia yang bengis...
sungguh! Dunia yang bengis...
Akupun terputus, dan diutus pada jejalan kaktus!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
ini sendal warisan turun temurun dari kakek buyut
BalasHapusHalo, sendal. Lama tak menapakkan jejak!
BalasHapusOpen Trip Ke Pulau Pahawang
BalasHapusOpen Trip Ke Pulau Pahawang
Open Trip Ke Pulau Pahawang
Open Trip Ke Pulau Pahawang
Open Trip Ke Pulau Pahawang
sandal favorit dan ternyaman sepanjang jalan
BalasHapusWow .... Postingannya lama sekali.
BalasHapus