Minggu, 13 Mei 2012
Avengers dan Paradigma Film Superhero
Bagikan di Google+
Buat para penggemar superhero, film Avengers ini pasti adalah film yg sangat dinanti2kan. Bayangin aja, kemunculan film ini udah di-tease semenjak film Ironman tahun 2008 di mana setelah ending credit, ada sebuah scene singkat yg menampilkan Samuel L Jackson sebagai Nick Fury. Animo Avengers ini semakin memanas dengan di-rilisnya film Thor dan Captain America, yg semakin menegaskan bahwa proyek ambisius di mana para superhero tersebut akan muncul dalam satu film, sudah semakin dekat dan nyata. Akhirnya berita mengenai kemunculan film Avengers ini pun dikonfirmasi lewat scene tambahan setelah film Captain America : The First Avengers (2011) di mana Nick Fury tampak menghampiri Steve Rogers dan menawarinya sebuah "misi".
Avengers terbentuk pada saat "Tesseract", suatu sumber energi tidak terbatas yg sedang diteliti oleh SHIELD, dicuri oleh Loki. Menyadari betapa berbahayanya kejadian ini, Nick Fury kemudian mengumpulkan para "manusia berkekuatan khusus" untuk membentuk sebuah tim yg dinamakan Avengers. Tapi ternyata pembentukan ini tidaklah mudah karena masing2 superhero tersebut mempunyai ego yg membuat mereka sulit bekerja sama satu sama lain. Dapatkah mereka akhirnya bekerja sama dan menghentikan rencana jahat Loki? Masalah inilah yg menjadi inti cerita utama film Avengers ini.
Sudah bukan rahasia lagi akan adanya sebuah stereotype yg tertanam di otak kita bahwa film superhero biasanya cenderung hanya menjual special effect yg memukau dengan jalan cerita yg standar dan penuh plothole di sana-sini. Ya, mungkin stereotype itu berlaku bagi film2 superhero di awal tahun 2000-an dulu seperti X-Men, Superman, dll. Tapi kalo boleh kita kritisi, sebenernya film superhero yg ada saat ini sudah jauh lebih baik daripada film2 superhero di era 70-90an dulu.
Jaman dulu, superhero ditampilkan sebagai sosok yg sangat keren, cool, dingin, dan tanpa kelemahan. Lihat saja contohnya film Superman dan Batman jaman dahulu. Mereka sangat hebat dan kuat, sehingga para penjahat harus memutar otak untuk mengalahkan para superhero tersebut. Namun meski sepintar apapun rencana para penjahat, di akhir cerita sang superhero akan menang secara gemilang.
Hal tersebut sudah mulai dihapus dengan kemunculan film Spiderman di tahun 2004 silam di mana sisi kemanusiaan Peter Parker, sang Spiderman, dan hubungannya dengan orang2 di sekitarnya, sudah mulai diekspos menjadi plot utama dalam cerita. Gua inget ending cerita film pertama Spiderman di mana Peter Parker menolak cinta Mary Jane, wanita yg selama ini ia cintai, hanya gara2 ia tidak mau sang pujaan hati ikut terlibat di dalam kehidupannya yg berbahaya. Film Spiderman ini menjadi awal munculnya era superhero baru, yaitu superhero yg "manusiawi"
Konsep superhero yg manusiawi ini semakin dipertegas dengan munculnya installment Batman baru hasil besutan Christopher Nolan di mana Batman, sebagai seorang superhero yg tidak memiliki kekuatan khusus apa2, harus berjuang melawan para penjahat dengan kemampuan dan akal manusianya, dan tak jarang para penjahat itu menggunakan sisi kemanusiaannya itu sebagai senjata untuk melemahkan sang Batman. Bahkan pada film The Dark Knight (2008), Nolan mendobrak konsep bahwa "superhero harus selalu menang". Ya, di film ini, Batman harus kehilangan wanita yg ia cintai dan juga dibenci oleh seluruh kota, demi menegakkan prinsip keadilan yg ia pegang. Suatu kemenangan yg dicapai dengan pengorbanan sangat mahal.
Kemunculan film Avengers ini juga membawa terobosan baru kepada paradigma superhero di layar lebar di mana selain mereka mempunyai sisi manusiawi, mereka juga mempunyai ego yg berbenturan dengan rekan perjuangan sejenis. Dan film Avengers ini berhasil menampilkan konsep tersebut dengan sangat baik.
Ada 3 tokoh sentral di Avengers yaitu Captain America, Thor, dan Ironman (Black Widow, Hawkeye, dan Hulk hanyalah karakter pendukung) dan tantangan utama bagi sang sutradara adalah bagaimana menampilkan ketiganya dengan seimbang tanpa cenderung berat sebelah...dan ia berhasil. Perpaduan sifat selfless Captain America, keangkuhan Ironman, dan emosional Thor menjadi bumbu yg menarik sepanjang film.
Selain masalah karakternya, daya tarik yg ditonjolkan film Avengers ini memang adalah special effectnya di mana unsur mitologis Thor, dipadukan dengan unsur robotik Ironman, dipadukan dengan aksi heroik Captain America, membentuk sebuah kombinasi yg surreal, namun harmonis. Tapi di luar special effect, film ini juga mengusung sebuah jalan cerita yg sangat solid, unpredictable, dan didukung dengan dialog2 cerdas dan screenplay yg apik sepanjang film.
Banyak adegan dalam film ini yg terasa sangat EPIC dan tidak lupa, unsur humor yg diselipkan dengan baik membuat film ini semakin menarik untuk ditonton. Ya, bayangkan betapa sulitnya memasukkan sebuah adegan komedi ke dalam sebuah scene pertempuran yg sangat epic...tapi film Avengers ini berhasil membuat penontonnya terkagum2 di suatu saat, dan tertawa di saat berikutnya.
Satu2nya kekurangan film ini adalah mungkin mereka2 yg belum nonton film Ironman, Thor, dan Captain America akan sedikit kesulitan mencerna cerita di awal filmnya karena asal-usul Tesseract, Loki, dan para superhero tokoh utama hanya diceritakan secara sekilas saja di film ini. Tapi walaupun ga ngerti background storynya, para penonton awam tetap dapat menikmati film ini sebagai suatu film yg berdiri sendiri, ga ada masalah. Namun buat mereka2 yg pengen dapet kepuasan maksimal sewaktu nonton, ini gua kasih jadwal dan urutan film yg sebaiknya ditonton sebelum nonton Avengers :
Iron Man (2008)
The Incredible Hulk (2008)
Iron Man 2 (2010)
Thor (2011)
Captain America (2011)
The Avengers (2012)
Saking excitednya dengan film ini, gua dan temen2 gua sampe bela2in beli tiketnya seminggu sebelum filmnya rilis melalui internet. Dan kalo boleh jujur, penantian gua selama bertahun2 pun terbayar oleh film ini. Bahkan kalo boleh jujur, film ini jauh lebih bagus daripada ekspektasi gua dari segala aspek.
Kesuksesan film Avengers ini di box office (kritikus di Internet rata2 memberikan pujian untuk film ini) bisa menjadi pertanda munculnya sekuel, dan hal itu dipertegas oleh sebuah adegan tambahan yg ditampilkan setelah ending credit di bioskop (jangan keluar bioskop dulu sebelum liat adegan ini, hehehe) Berdasarkan berita di berbagai artikel, para aktor pemain Avengers sudah dikontrak untuk 7 buah film. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa di film2 Avengers yg akan datang akan muncul wajah2 lama yg familiar, seperti Spiderman dan Wolverine, berikut para villainnya.
Sebelum munculnya The Dark Knight Rises dan Amazing Spiderman bulan Juli nanti, mungkin film ini bisa gua sebut sebagai yg terbaik di tahun 2012, so far.
Don't miss it, guys! =)
Rating : 9.5/10
(11/10 buat yg udah ngikutin film2 sebelumnya)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar