Jumat, 11 Mei 2012
Perahu Kertas
Bagikan di Google+
Perahu kertas adalah sebuah novel yang ditulis oleh salah satu penulis favorit saya yaitu Dewi Lestari aka "Dee" yang akan segera difilmkan. Well, sebenarnya buku ini sudah pernah muncul dalam bentuk digital beberapa tahun lalu dan didistribusikan oleh XL. Namun, baru pada tahun 2009 buku ini benar-benar menjelma dalam bentuk kertas dan tinta. Saya sendiri berkesempatan untuk membeli buku ini pada akhir bulan maret dan baru selesai saya baca beberapa hari yang lalu.
Baiklah, sudah cukup prolognya mari langsung ke inti pembicaraan. Tokoh utama dalam buku ini adalah Keenan dan Kugy. Keenan adalah seorang pelukis yang bakatnya ditentang oleh ayahnya sendiri sedangkan Kugy adalah seorang makhluk aneh yang suka menulis dan bercita-cita menjadi penulis cerita anak-anak. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka berdua pun saling mengagumi bakatnya masing-masing. Pada suatu saat Kugy memberikan buku kumpulan cerita yang ia tulis sendiri kepada Keenan dan dia terdorong untuk menggambarkan ilustrasi untuk buku tersebut. Saya pikir dari sinilah muncul bibit perasaan cinta antara keduanya karena ketika Keenan memberikan ilustrasi-ilustrasi tersebut kepada Kugy, dee menggambarkan perasaan Kugy yang--ah baca saja sendiri, pasti anda akan mengerti :D
Konflik mulai terjadi ketika teman-teman Keenan berusaha menjodohkan dia dengan Wanda, seorang kurator muda yang berbakat dan anak dari pemilik galeri Warsita di Jakarta. Kugy merasa tidak setuju dengan rencana itu karena dia tidak bisa membohongi perasaannya. Namun, dia juga tidak bisa mengungkapkan perasaan itu kepada siapa pun karena dia telah memiliki Ojos yang telah mendampinginya selama 2 tahun, lalu dimulailah konflik perasaan dan pikiran yang menarik untuk dibaca
Kalau digambarkan secara garis besar, buku ini berkisah tentang 2 orang manusia yang berbeda dan berusaha untuk bertemu di tengah ketidakmungkinan. Saya cukup puas dengan pemunculan konflik-konflik yang ada. Namun, entah saya sendiri atau memang keterkaitan antar tokoh dalam buku ini memang agak mudah untuk ditebak? Entahlah, yang pasti saya langsung dapat menebak kaitan tokoh Remi--bos Kugy ketika dia magang, yang kelak menjadi pacarnya--dengan Keenan ketika pertama kali tokoh Remi dideskripsikan dalam novel tersebut. Dan sekali lagi saya dapat menebak pertemuan Kugy dan Luhde--pacar Keenan di Bali--ketika Kugy berlibur dengan teman-teman sekantornya.
Ada satu hal lagi yang mengganggu pikiran saya. Saya merasa cooldown buku ini terlalu cepat. Konflik yang dibangun sekitar 8/10 buku diselesaikan dalam 2/10 bagian buku. Konflik yang telah menggunung dan rumit itu seolah terburai dan menyusun dirinya sendiri menjadi sebuah keteraturan yang ideal. Saya merasa seperti bersusah-susah naik gunung lalu lompat dan berguling-guling dari puncaknya untuk sampai ke kaki bukit lagi.
Dan satu hal lagi. Eh, berarti ini hal yang kedua ya setelah paragraf di atas? Anyway saya merasa ada bahan-bahan tulisan yang dibiarkan menggantung dan terbuang sia-sia. Contohnya adalah rencana Kugy dan Keenan untuk membuat karya bersama. Saya sudah penasaran bagaimana rencana ini akan berakhir. Namun, sepertinya hal tersebut dilupakan dan cerita kembali ke jalur utama karena tabir-tabir konflik utama akan segera tersingkap.
Secara keseluruhan buku ini layak untuk dibaca, dengan genre populer dan cerita yang ringan namun tetap bermakna.
Judul: Perahu Kertas Penulis: Dewi lestari Harga: Rp 64.000
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar