Sabtu, 20 Juli 2013
Sekali Serasa Dua Kali
Bagikan di Google+
Jika kita membuat seseorang bahagia hari ini, kita juga membuat dia berbahagia sepuluh atau dua puluh tahun lagi saat ia mengenang peristiwa itu.
Satu kebaikan yang kita lakukan meski hanya sekali namun itu akan bisa dirasakan sampai dua kali yang pertama ketika "kebahagiaan" itu kita berikan dan yang kedua disaat mereka yang mendapat "kebahagian" itu mengenangnya. Indah ya jika kita bisa berbagi satu sama lain, saling tolong menolong, nasihat menasihati. Kalau dicermati kalimat di atas itu tentu kita bisa melihat ada pihak yang "membuat" dan ada pihak yang "dibuat" tentu sangat bahagia sekali menjadi pihak yang "dibuat" karena mendapatkan sesuatu yang menyebabkan dirinya bahagia atas sesuatu yang telah diberikan oleh pihak yang "membuat" hingga akhirnya selang beberapa tahun kemudian akan menjadi sesuatu yang indah tuk dikenang.

Satu kebaikan yang kita lakukan meski hanya sekali namun itu akan bisa dirasakan sampai dua kali yang pertama ketika "kebahagiaan" itu kita berikan dan yang kedua disaat mereka yang mendapat "kebahagian" itu mengenangnya. Indah ya jika kita bisa berbagi satu sama lain, saling tolong menolong, nasihat menasihati. Kalau dicermati kalimat di atas itu tentu kita bisa melihat ada pihak yang "membuat" dan ada pihak yang "dibuat" tentu sangat bahagia sekali menjadi pihak yang "dibuat" karena mendapatkan sesuatu yang menyebabkan dirinya bahagia atas sesuatu yang telah diberikan oleh pihak yang "membuat" hingga akhirnya selang beberapa tahun kemudian akan menjadi sesuatu yang indah tuk dikenang.
Namun dalam hikmatku pihak yang "membuat" itulah yang sejatinya lebih bahagia, sulit emang diungkapkan dengan kata-kata karena itu "kehidupan" hati, jiwalah yang merasakannya. Biasanya ekspresi dari bahasa tubuh dari pihak yang "dibuat" itu ceria, senang, tertawa meski kadang-kadang terharu karena telah dibuat bahagia. Kalau pihak yang membuat bahagia biasanya jarang banget diekspresikan dengan cara yang ceria, tertawa namun lebih cenderung cukup tersenyum dan bersyukur dalam hati. Hati oh hati..emang berbicara hati itu sulit ditebak hanya diri kita dan Sang Maha Kuasa sajalah yang tau. Ikhlas itulah kuncinya ketika kita suatu saat menjadi pihak yang "membuat".
Dan akupun takut jangan-jangan di luar sepengetahuanku beberapa tahun lagi ada orang yang sedih mengingat kelakuanku yang membuatnya menangis, kecewa karena sikap negatifku. Kembali lagi ikhlaslah kuncinya tuk memperbaiki tali silaturahmi, ikhlas dalam meminta maaf dan ikhlas dalam memaafkan. Maaf aku ya..
Dan akupun takut jangan-jangan di luar sepengetahuanku beberapa tahun lagi ada orang yang sedih mengingat kelakuanku yang membuatnya menangis, kecewa karena sikap negatifku. Kembali lagi ikhlaslah kuncinya tuk memperbaiki tali silaturahmi, ikhlas dalam meminta maaf dan ikhlas dalam memaafkan. Maaf aku ya..
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Betul juga Mas taufiqur rahman. Indahnya berbagi bersama orang orang yang menyayangi kita memang sesuatu yang menyenangkan sekali.
BalasHapusMengukir kisah bersama, dan mengenangnya saat sudah mulai jauh tiada.
Selamat berbagi cerita dan mengenang banyak suasanya.
Terimakasih mas. Salam persahabatan dari keluarga Jember.
iya mas imam, indah jika kita bisa saling berbagi dan indah jika kita mengenangnya.
Hapussalaam
persahabatan jika menuntut kesempurnaan adalah suatu hal yang berlebihan, kenapa karena manusia adalah mahluk yang tak luput dari kesalahan. Persahabatan itu penuh warna :)
BalasHapusbangeets kang, saling melengkapi ^_^
Hapusbener banget mas, dengan membuat orang bahagia itu lebih baik, baik untuk saat itu maupun untuk kedepannya, yang terpenting harus ikhlas :)
BalasHapusya mas Qefi... setuju dah ^_^
Hapussetujuuuuuu...
BalasHapussiip daah ^_^
Hapusbener banget kata kata mas tentang pihak yang "membuat" itulah yang sejatinya lebih bahagia.
BalasHapusSalam kenal, visit back ya kakak
ya itu yang aq rasakan mas..
Hapusoke
Itu emang serem banget kalo ada org yg sakit hati atau dendam sama kita, tapi dianya diem2.
BalasHapusDari judulnya saja sudah begitu mantep ...
BalasHapusHmmm, bisa dijadikan novel nih ...
Follow blog saya ya
http://infoejaman.blogspot.com/
:)