Minggu, 17 Juli 2011
Sebuah Jejak untuk Accilong
Bagikan di Google+
Halo sobat Bloofers semua di manapun kalian berada. Di kamar, di sekolah, di kampus, di kantor, atau mungkin juga lagi bertapa di atas bukit? Yo wiss, pokoknya di mana aja ada colokan listrik, di sana bisa ngenet, selamat menikmati tulisan baru dari saya ini.
"Oke, guys and gals! Setelah kemarin (Alhamdulillah!) sukses nge-review blognya Bang Ratodi, sekarang giliran blog ini yang bakalan saya review di sini. So, whose blog is it? Namanya Accilong, oke, Accilong ini mungkin sebuah nama panggilan bagi pemilik blog yang satu ini. (Bener begitu? Iyalah, masa nama tetangganya?).
Waktu buka blog ini, feel yang saya dapet pertama kali adalah, gambar header-nya keren. Bikin saya kepingin ikutan lari-lari dipinggir pantai. Bikin suasana jadi sejuk yah gambar header-nya.. Hehehe.. :D Satu lagi yang bikin saya terpana adalah slogannya. I AM ACCILONG : Karena Hidup Harus Meninggalkan Jejak. Wow, kalimat sederhana tapi di dalam diri saya terasa banyak banget maknanya, semacam motivasi juga. Nah, makanya, saya bikin postingan ini dengan judul Sebuah Jejak untuk Accilong. Here we go my review!
Dari segi positifnya, saya bisa merasa santai pas liat tampilan blognya, mungkin karena desainnya sederhana, black and white, ditambah headernya yang menyejukkan, ditambah widget yang ga kebanyakan. :D Hanya saja saya suka rada aneh kalo ada blog yang posisinya center (nggak full layar) tapi tanpa garis pinggir (border), jadi terkesan sayang aja kiri dan kanannya kosong banget. Mungkin kalo background-color pada bagian <body> dikasih warna abu-abu atau hitam bakalan lebih bagus lagi.. :D
Positifnya lagi, hampir di setiap postingannya selalu disertai dengan gambar ilustrasi, baik gambar foto beneran, ataupun sekedar gambar-gambar kartun untuk mewakili. Ini bagus, jadi setiap postingan terkesan konsisten. Ada tulisan, ada gambar, ada-ada aja..
Kekurangannya? Nah ini dia, bukannya maksud hati sok tahu atau sok tempe. Tapi ini cuma beberapa aja yang menurut saya kurang sreg di hati. Ya, berarti sifatnya relatif yah, belum tentu menurut orang lain juga begitu. Kekurangannya itu menurut saya :
1. Setiap gerakin cursor ke arah gambar header, selalu muncul tulisan "click here to share" dan menurut saya itu sangat mengganggu.
2. Oh, maaf, ternyata ngga cuma di gambar header, tetapi juga di semua gambar-gambar di tiap postingan ada tulisan seperti itu.
3. Widget yang digunakan minimalis, nggak banyak macemnya, dan ngga terlalu bikin berat, cuma saya kurang sreg sama susunannya. Kalo boleh saya sarankan, coba mbak Accilong menentukan dulu, kira-kira widget mana yang paling dibutuhin sama pembaca. Khusus saya pribadi, saya lebih suka Followers diletakkan paling atas, agar memudahkan pembaca mencari tombol "Join this Site" nya. :D Kalo seperti label list, mending letaknya ngalah deh sama archives. Tapi itu menurut saya aja loh. Nggak diikutin juga nggak apa-apa, kan selera masing-masing. :D
Nah, kira-kira itu yang bisa saya bilang mengenai blog-nya Mbak Accilong ini. Overall bagus kok. Saya suka dengan tulisan-tulisannya. Walau kadang bahasanya dibuat seolah dipuitisasi (kadang saya ngga gitu suka sama gaya bahasa konotatif) tapi gak apa-apa, semua orang punya style tersendiri dalam hal menulis. Jadi kata saya mah dipertahankan dan dikembangkan lagi aja kemampuan menulisnya.
Oke deh, saya rasa segitu dulu review kali ini. Sampai jumpa di review-review yang lainnya dengan blog yang berbeda tentunya. Untuk Mbak Accilong, keep on writing! Jangan pernah berhenti! Karena seperti kamu bilang, "Hidup harus Meninggalkan Jejak". Semoga puas dengan tulisan saya ini. Terima kasih. :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar