VACATION ON AFDAL'S HOUSE (menyasar itu boleh saja..., asal ada artinya)

berharap ini hanya cerita fiktif. dimana nama tokoh, tempat, dan kejadian hanya rekayasa belaka untuk kepentingan publik dan hanya menjadi suatu "drama" berdurasi 30 menit yang tayang setiap seminggu sekali. tapi ketika mencubit pipi chubby ini, rasanya...AWWW..SAKIT..!!! berarti ini benar kenyataan :(

ya, lagi..lagi..dan lagi. tidak hanya di Bandung, bahkan di kota kelahiran ku saja, Pekanbaru, "hobby" bodoh ku itu terjadi. NYASAR...!!! T I D A K.....!!!
bermula dari ngumpul bersama ikhsan, syukri, dan witha di mall Ciputra dan makan di foodcourt deket time zone. kami menghabiskan waktu dari jam 1 sampai setengah tiga sore (lebih n kuramg terimakasih...)
lanjut duduk-duduk sore sembari mejeng di WR sambil menikmati juice dan kembali ngobrol.

***
di perjalanan pulang, aku dan ikhsan memutuskan untuk mampir sebentar ke rumah Afdal, teman lama sewaktu muda. lama sudah tak melihat tampangnya, yang aku dengar dari news bird sudah berubah. saat itu difikiranku, afdal sudah gemuk, tumbuh janggut dan kribo!!!

***
aku : san, kau tau ga jalan rumah afdal?
iksan : ga tau sa, pernah sih sekali kesana, waktu itu belajar bareng, tapi uda lupa. seingat aku dekat lapangan sa...


aku : oooh yaudah, kita jalan aja dulu, cari-cari.
***

melanjutkan perjalan dan masuk dari gerbang Universitas Islam Riau (UIR), jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. sudah hampir kami memutari jalan di UIR itu, tapi ternyata otak ikhsan yang briliant itu tidak bisa cukup mengingat jalan menuju rumah afdal yang memang baru sekali dikunjunginya sewaktu muda.

#sebenarnya sampai saat ini pun kami masih belia#

ada pepatah mengatakan, "malu bertanya, sesat di jalan". akhirnya aku memutuskan untuk menelfon caca, karena memang rumah dia tak begitu jauh dari afdal. sebelumnya aku sudah mencoba menghubungi afdal 2x, tapi dikarenakan scedule yang terlalu padat (denger-denger sih jadi supir pribadi antar-jemput adeknya sekolah), panggilan itupun tak ada jawaban.

#beginilah lebih dan kurangnya percakapan ditelfon bersama caca dan juga...... syeldi.. :( #

aku : halo, caca? ca, tau rumah afdal ga?
caca : tau, deket rumah aku, #$&%*@!! ~ nih ngomong sama syeldi aja deh...
syeldi : rumahnya dekat kok sa.
aku : kalau dari jalan karya deket UIR tu kemana...??
syeldi : dari situ luruus, tau rumah ida kan? nahh luuruuuuus, mentok. belok kanan, luruuus...belok kiri... !@#$%^&*..... ada masjid Al-jkhlas, ada persimpangan kiri dan kanan. dekat daerah situ.


aku : trus belok kiri apa kanan?
syeldi : (dengan jawaban TANPA DOSA nya) ya pilih lah jalan terbaik menurut kalian.

#zzzz...PLAKKK!!!, jalan terbaik...????????#

aku : mana bisa milih-milih jalan terbaik..... ZZZZZZZ
syeldi : iya, sama aja ujung-ujungnya, tapi saran aku pilih yang beraspal. rumahnya dekat lapangan.
aku : ok deh. makasih yaaa


***
dengan rasa ingin jumpa yang teramat sangat dalam dengan Afdal Azzhuri itu, dan dengan denah JALAN TERBAIK dari syeldi tadi, akhirnya aku dan ikhsan mencari rumah afdal. Alhamdulillah, kami menemukan ciri-ciri yang dikatakan syeldi tadi. namun tak menemukan JALAN TERBAIK itu.

***
waktu sudah menunjukkan pukul 5 lewat, semakin senja...senja...dan senja...
rumah afdal belum ditemukan juga. sampai pada akhirnya......

ikhsan : nah sa, aku yakin ini rumahnya!! seingat aku rumah dia ada pagarnya...

#melihat sekeliling, HELLO....rata-rata rumah disitu berpagar semua :( #

aku : yakin san?? kok sepi,,,kita tanya dulu deh sama adek sebelah ini.
ikhsan : dek..dek...kenal afdal ga?
siadek : gak kenal bang...

#PLETAAAK...!! =_____=",,, sebegitu tak terkenalnya kah afdal??? kalo benar keyakinan 45 ikhsan akan rumah itu adalah rumah afdal, tapii kenapa tetanggannya sendiri ga kenal dia...??!! #

ikhsan : afdal kan anak rumahan sa, mungkin aja dia ga kenal.
aku : ga mungkinlah san....


terus berputar....berkeliling...berputar...berkeliling...sampai-sampai masyarakat sekitar melihat dan mungkin dalam hati mereka berkata," jangan-jangan mereka ini residivis yang ingin meletakkan bom di daerah ini. atau mereka adalah mata-mata dari gembong pencuri kelas kakap yang sedang mengintai rumah dan sepeda motor"

magrib pun sebentar lagi tiba. kembali mencoba menghubungi caca dan syeldi, tapi tidak diangkat ! #mungkin mereka sedang kencan dan tak ingin diganggu oleh ring tone dari kami#

***
memutuskan untuk ke rumah winda terlebih dahulu, kemudian bertanya dimana rumah afdal, dan untuk kali ini, rasa rindu ingin jumpa dengan afdal telah sirna berganti rasa penasaran, apakah afdal benar masih berdomisili di Pekanbaru......
ya Allah...sumpah demi apa, untuk kesekian kalinya, aku dan ikhsan lupa juga jalan rumah winda!!! hampir sudah 10x mungkin jalan karya itu kami jalani hilir-mudik, melebihi tawaf ketika haji yang hanya 7x mengelilingi ka'bah, tiap gang kami masuki, berusaha dengan jeli mencari-cari ciri-ciri rumah winda yaitu asrama panahan dan puskesmas, namun hasilnya NIHIL... (sepertinya Tuhan belum mengizinkan aku dan ikhsan bertemu afdal malam ini).
namun dengan tekad yang kuat, semangat 45 dan jiwa yang membara, akhirnya kami menemukan rumah winda, dan ternyatta bukan di jalan karya, melainkan jalan ampi =_____="

***
dengan baik hati winda membuatkan denah menuju rumah afdal dengan warna alakadarnya. berusaha mengikuti denah itu, dan berujunng pada sebuah jalan sejahtera 1, HOREEEEEEEEE ^^
tapii.....jalan itu ditutup karena ada pengajian. OMG.... T,T
karena rasa penasaran kami yang begitu besar terhadap rumah afdal, akhirnya kami mencoba ke jl. sejahtera II, daaaan,.....berhasil!!! tapi tetap rumah afdal belum ditemui. akhirnya mencoba mencari rumah caca, tepat sekali tebakan kami sebelumnya, caca dan syeldi pergi kencan *0*
untung ada adeknya caca yang dengan baik hati mengantarkan kami sampai ke rumah afdal.

#MAKASIH ZALIKHA ^^#
begitulah perjalanan menuju rumah teman lama, dan waktu telah menujukkan pukul 21.00 wib,
yang ditutup dengan nyasarnya kami ketika ingin pulang ke kuburan sampai menemukan jalan raya :'(
(padahal afdal sudah dengan baik hati menunjukkan dan ingin mengantarkan kami sampai ke jalan raya, tapi ditolak ikhsan, dengan alibi sudah hafal jalan....)