Sabtu, 28 Januari 2012
Ketangguhan Iman
Bagikan di Google+
Keluarga Yasir adalah keluarga yang tangguh menjaga keimanannya kepada Allah SWT. Keluarga itu tumbuh dalam kondisi kota Mekkah yang cukup sulit. Sejak Kota Mekkah diterangi cahaya Islam, keluarga Yasir telah memproklamirkan keimanan mereka kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Sumayyah adalah shahbiyah penyabar yang begitu teguh mempertahankan keimanannya. Pertama kali diserukan tentang Islam, nama Sumayyah langsung berada dalam deretan pertama orang-orang pertama yang mengikrarkan keimanannya.
Sejak itu, mulailah satu persatu siksaan menimpa keluarga mereka. Penyiksaan demi penyiksaan dilalui dengan tabah dan sabar, makin banyak siksaan, makin tebal pula keimanan mereka, makin gusarlah Pembesar Kafir Quraisy. Mereka diseret ke padang pasir, di bawah terik matahari, agar keluar dari keislamannya, namun keluarga Yasir tak takut, rasa haus, panas, sakitnya siksaan tak membuat mereka berpikir untuk melepaskan aqidahnya.
Bahkan ketika Yasir pun tewas akibat kerasnya siksaan yang diberikan, Sumayyah tetap tabah dan teguh menjaga keimanannya. Justru Sumayyah makin kuat menunjukkan perlawanannya tehadap Kafir Quraisy yang menyiksanya. Penyiksaan sering ia terima dari Abu Jahal. Ia terus menyiksa Sumayyah akibat kegigihannya mempertahankan keimanan dan tidak mau mencela sedikitpun Nabi Muhammad SAW.
Abu jahal memang terkenal kejam. Kepada orang yang terhormat dan masuk Islam, ia bahkan mendatangi dan mencelanya dengan mengatakan: "Kamu telah berani meninggalkan agama bapak kamu. Sungguh Bapakmu lebih baik dari kamu. Kami akan hancurkan pengaruh dan kehormatanmu". Jika ada pedagang yang masuk Islam, ia berkata: " Sungguh, kami akan membuat usahamu bangkrut. Kami akan hancurkan harta bendamu" dan jika orang yang masuk Islam itu lemah, maka ia akan memukulinya.
Sumayyah tetap bertahan, ia terus mendapatkan siksaan bertubi tubi dari Abu jahal. Hingga akhirnya Abu Jahal menusuknya dengan tombak pendek di jantungnya. Sumayyah syahid pada tahun ketujuh sebelum Hijriah, tahun 615 M.
Rasulullah pernah mendoakan Sumayyah beserta keluarganya, disaat Ammar datang pada beliau mengadukan apa yang dialami ibunya, dan apa yang mereka alami sendiri, siksaan dari orang-orang Musyrik Quraisy, "wahai Rasulullah, kami telah disiksa, siksaan yang begitu berat", Rasulullah menjawab. "bersabarlah wahai Ammar, Ya Allah, janganlah Engkau Azab seorang pun dari keluarga Yasir dari Api Neraka"
Pada perang Badar, Abu jahal tewas terbunuh dalam perang Badar , Nabi SAW menyampaikan kabar gembira tersebut kepada Ammar, "Allah telah membunuh orang yang telah membunuh ibumu" .
Salim bin Abu Ja'd dari Utsman ra bahwa Rasulullah bersabda, "bersabarlah waha keluarga Yasir. Sungguh tempat yang telah dijanjikan untuk kalian adalah Surga".
Subhanallah, keluarga Yasir adalah keluarga yang kokoh dalam keimanannya kepada Allah SWT. Setelah Yasir syahid, Sumayyah tak berubah sedikitpun dalam menjaga keimanannya, bahkan ketika siksaan demi siksaan tak kunjung berhenti ia terima.
Sumayyah termasuk dalam perempuan-perempuan pertama yang memeluk Islam, ia adalah perempuan pertama yang syahid dalam Islam. Semoga Allah SWT meridhaiNya.
Jarak saya dengan mereka, para shahabiyah memang cukup jauh dan terpisah oleh zaman yang berbeda pula. Jika Sumayyah saat itu tak memiliki waktu untuk bersenang-senang, saat ini saya memiliki begitu banyak waktu untuk bersenang-senang, tertawa, sementara Sumayyah hanya merasakan pukulan, cacian atas keimanannya, dan saya? kemana diri saya saat ini sebagai seorang Muslimah. Mungkin tak banyak yang sudah saya lakukan, bahkan persiapan menjadi seorang istri, seorang ibu yang baik pun luput dari perhatian. Ketahanan keluarga dalam menyelamatkan Iman, Islam, tidak semudah membalikkan telapak tangan, Sumayyah mampu membuktikannya, bagaimana kita?
*ditulis juga untuk nasihat bagi penulis
**gambar dari google
No similar templates
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar