Kamis, 03 Mei 2012
Menyoal Followers Twitter
Bagikan di Google+
Jika sobat saat ini mempunyai akun Jejaring Sosial Twitter, sobat pasti sangat mengenal akrab dengan istilah Followers (pengikut) dalam akun jejaring sosial besutan Jack Dorsey ini. Followers adalah orang yang sudah mem-follow (mengikuti) akun Twitter sobat, dimana mereka senantiasa mengikuti apa yang sobat tuliskan dalam akun twitter sobat.
Dan sudah menjadi rahasia umum, para penguna jejaring sosial ini senantiasa berusaha menjadikan akun twitternya tersebut diikuti sebanyak mungkin para pengikutnya. Dari sahabat yang ia kenal, hingga seseorang atau mungkin suatu lembaga atau perusahaan yang ia tidak kenal sama sekali. Dan sudah membudaya, semakin banyaknya followers, semakin besar pula kebanggaan si mpunya akun twitter tersebut.
Mungkin, rasa bangga itu timbul dari budaya ingin dikenalnya seorang manusia, dimana kita selalu memamerkan apa saja nilai citra yang ada dalam diri kita, meskipun hakikatnya tak selalu citra baik, bahkan citra kurang baik pun kadang menjadi bahan untuk dilontarkan ke publik, dan anehnya, kita bangga akan hal itu. Atau mungkin salah satu alasan kebanggaan banyaknya pengikut akun twitter kita lebih kepada faktor-faktor yang bersifat publikasi komersial, atau lainnya.
Namun jika kita tela’ah lebih dalam, kata pengikut (followers) jika kita alih bahasakan dalam bahasa Arab, mempunyai arti Umat. Dan jika dianalogikan pada konsep umat dalam islam, W. Montgomery Watt dalam bukunya “Muhammad at Madina”, mengistilahkan ummah (umat) secara sosiologis dan epistemologis dimana dalam dua kajian tersebut, ummah mengandung sejumlah arti, seperti bangsa, masyarakat atau kelompok masyarakat, agama atau kelompok keagamaan, yang senantiasa mengikuti apa yang menjadi ajaran Rasul, baik berupa ucapan ataupun perbuatan.
Seperti yang kita ketahui sebagai muslim, Nabi muhammad adalah seorang pembawa risalah Alloh yang sangat mencintai umatnya. Sepanjang hidupnya ia dedikasikan untuk menyebarkan risalah Alloh kepada umat manusia, walau dihadapkan pada tantangan, cemoohan dan penderitaan. Alloh SWT menggambarkan sifat dan perjuangan Nabi Muhammad terhadap umatnya dalam QS Attaubah 128:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. 9:128)
Berangkat dari kecintaan beliau yang sangat besar terhadap umatnya, ia menginginkan umatnya senantiasa berada dalam keimanan agar selamat dunia dan akhirat. Untuk itulah, beliau memiliki beberapa kehawatiran yang tidak ingin terjadi kepada umatnya. Karena jika kekhawatiran ini terjadi, niscaya umat itu ada dalam kesesatan dan kecelakaan dunia dan akhirat. Bahkan hingga detik-detik beliau sebelum wafat, lafadz umat (followers) menjadi fokus perhatiannya.
Dan bayangkan, jika manusia yang mempunyai gelar sekelas Nabi pun begitu berat menyandang gelar "Idola" bagi Followers-nya, mengapa kita sibuk memperbanyak followers kita?
Sebuah Analogi Maksa..
semoga menjadi sebuah renungan..
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar