Rabu, 20 Juni 2012
Gagal
Bagikan di Google+
“Gagal mengenalkanmu dengan kesuksesan dan keberhasilan!”
Gagal? siapa dia? Aku nggak kenal!
Gagal itu anak kemarin sore, dia dilahirkan setelah terbenamnya matahari. Ketika ia berojol dari rahim, dunia serasa gelap gemerlap, ketika itu juga semua manusia kehilangan ingatannya. Gagal menjadikan manusia serba aneh, bahkan ada yang nyaris gila. Keberadaan gagal di dunia menjadi kontroversi tersendiri. Semua kalangan mengagumi tapi juga melaknatnya. Kasihan dia, apa salahnya? Masih belum terbayang mengapa pikiran manusia begitu pendek sehingga begitu membenci gagal. Toh jika kita cermati lagi ternyata manusia sendirilah yang mempersilakan gagal mampir ke rumah mereka. Gagal adalah sosok yang dipaksa menjadi tamu namun setelahnya diusir dengan tidak hormat. Bahkan disiram air comberan pula. Sekali lagi, kasihan gagal....!
Gagal berasal dari keluarga yang sederhana, namun karena kepamorannya dia terkenal di seluruh penjuru dunia. Siapa yang tidak mengenalnya? Dari anak TK yang gagal merampas bola milik temannya sehingga merengek dengan keras. Siswa SMA yang tidak ikut bersama teman-temannya mencoret baju. Dan pria mapan berdasi yang mencoba meminum cairan baygon setelah usai ritual coblos-mencoblos.
Gagal itu bagaikan kehidupan. Upz, bukannya terbalik? Oh tidak. Sebagaimana kehidupan, gagal juga memiliki seribu satu kisah dramatis, romantis dan miris. Kehidupan memiliki jembatan yang harus disebrangi, begitu juga dengan gagal. Hanya saja jembatan kegagalan lebih menarik dan mewah. Ketika malam hari akan terlihat indah dengan beragam warna lampu yang memakan ribuan watt. Ketika kamu melewati jembatan tersebut kamu akan merasakan seperti berjalan di atas awan, seakan terbang, namun kami peringatkan untuk berhati-hati agar selalu menggunakan sabuk pengaman dan juga dilarang menyalakan api karena jembatan penyebrangan ini adalah penyebrangan bebas asap rokok.
Gagal itu makanan pede! Makanan pede? Gimana rasanya? Rasa pisang dibelah dua. Manis, kecut, asin, asam, dan sedikit gimana....gitu!
Ceritakan pengalaman pribadi anda tentang gagal. Aku sendiri pernah bertemu dengannya. Tapi di mana ya? Sebentar...biar ku ingat-ingat dulu. Oh iya, pernah suatu hari saat matahari bersinar cerah. Terasa menyiksaku, namun aku berusaha untuk tetap ceria secerah ia menyinari dunia. Efek kilauan membuat suasana jadi lebih tegang. Hati bergejolak dengan berbagai perasaan yang tidak pernah ku mengerti. Sebagian besar siswa mengembalikan atribut putih abu-abunya ke rumah mereka masing-masing. Aku masih santai memandsang target yang sedang duduk di bawah pohon tepat di depan sekolah. Tanpa membuang waktu lebih lama, misi ku mulai. Ku sampiri target dan duduk di sampingnya. Berusaha mencairkan suasana dengan sapaan yang terlihat gombal.
“Hey, boleh duduk?” tanyaku ramah sambil menebar senyum akrab namun sama sekali tidak terlihat manis. Dia hanya menganggukkan kepala sekali.
“Minum?” aku menawarkan Pocari Sweeat botolan ditanganku. Dia hanya menggeleng. Wah, dasar neh cewek. Cuek amat.
Aku benci suasana seperti ini. Suasana dimana aku menjadi orang yang tersisihkan dari kehidupan. Tak bisa bergerak. Tanpa bicara. Tanpa kata. Namun perjuangan baru dimulai. Usahaku belum maksimal.
“Lagi nunggu kakak?” tanyaku
“Ya?” tanyanya lagi. Duh, aku benci mengulang perkataan yang sudah keluar dari mulutku. Ternyata menjadi orang asing baginya sangat menyebalkan.
“Lagi nunggu kakak?”
“Ah, nggak. Kakak keluar kota jadi dia nggak bisa jemput” jawabnya lembut
“Oh...” yes, ini kesempatanku mengantarkan dia pulang. Semoga saja berhasil. Akan ku buat dia terkesan pulang sekolah bersamaku. Sambil senyum-senyum sendiri aku menatap jalan raya dan memikirkan kalimat apa yang tepat untuk mengajaknya pulang bersamaku. Hem...mau pulang bersamaku? Oh tidak. Jangan begitu. Hem, boleh ku antar kamu pulang? Berminat pulang bersamaku? pulang bareng yuk! Apa lagi ya? Ah...mengapa saat seperti ini otakku buntu? Ada ide yang lebih cemerlang?
Ah...terlalu lama menunggu ide darimu. Aku sudah tidak sabar untuk melaju menelusuri kota bersamanya. Tapi kalimat mana yang layak dan sekiranya dia menerima tawaranku?
“Bunga,” aku memanggilnya pelan.
“Iya?” bunga menoleh dan menatapku. Wow....tatapannya semakin membuatku gugup.
“Ehem......” duh, sial. Kenapa aku jadi salah tingkah seperti ini?
“Iya kenapa dan?” tanyanya lagi penasaran.
“Ehem.. boleh ku antar kamu pulang?” wah. Kenapa aku memilih kalimat itu? Terkesan aku sangat berharap padanya. Oh...tidak. jatuh reputasiku di matanya.
“Hem...” dia berpikir. Wajahnya meyakinkan namun belum memberikan jawaban.
“Gimana ya?” wah, dia sudah mulai mempertimbangkannya. Tuhan....tolonglah aku saat ini. Aku sudah tidak sabar menunggu kata ‘Iya’ dari bibir manisnya.
Tin...Tin...suara klakson mobil membuyarkan ketegangan suasana. Aku dan bunga menatap Jazz merah asal suara klakson tadi. Di dalamnya ferry melambaikan tangan. Entah ditujukan kepadaku atau bunga.
“Maaf, aku pulang bareng ferry” jawabnya sambil membenarkan posisi tasnya berdiri, pergi dan meninggalkanku sendiri.
Ha....ha...ha.....saat itulah aku bertemu dan berkenalan dengan sosok yang bernama ‘Gagal’. Sempat terbesit untuk menyalahkan dan mencaci takdir. Akan ku buang motor besarku dan menggantinya dengan mobil mewah agar aku tidak bertemu dengan gagal setiap kali menawarkan gadis cantik untuk pulang sekolah bersamaku. Namun saat itu gagal mengajarkanku arti kehidupan. Mengajarkanku arti perjuangkan. Ia banyak cerita tentang dirinya hingga aku benar-benar mengenal sosoknya. Ternyata gagal tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Ternyata gagal adalah perjuangan, bukanlah putus asa seperti yang kusangka selama ini. Ternyata gagal sosok yang baik, tidak sejahat dan seburuk seperti yang selama ini ku kira, dan mungkin orang lain juga berpikiran sama denganku. Ternyata gagal.....ternyata gagal.....ternyata gagal.....
Malam ini gagal rindu denganku, ia datang lagi….. menghampiriku dengan membawa hadiah persahabatan. Hadiah berupa kerinduan yang tertunda. Ya, aku rindu dengan mantan kekasihku dan berniat besar malam ini akan menghubunginya. Ternyata gagal memberiku kejutan, ia sibuk dan tidak bisa diganggu!!! Ya, harus sabar bersahabat dengan gagal karena kalau tidak anda bisa menjadi salah satu dari musuh gagal yang selalu dibencinya. Gagal….maafkan aku, telah berburuk sangka terhadapmu.
“Kamu akan selalu berjumpa denganku jika kamu putus asa. Sadarlah, yang mengenalkan kamu dengan kesuksesan dan keberhasilan adalah aku!” Pesan terakhirnya padaku.
# # #
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar