Minggu, 21 Oktober 2012
Simpul Wajah dan Ruang Hati Yang Terluka
Bagikan di Google+
Senyuman itu apa selepas yang terlihat, senyuman yang terus terpasang, begitu cantik dan merindukan. Ocehan membuat setiap telinga mendekat ke arah suara, narasi alur kisah mengubah cerita biasa menjadi canda dan mereka mendengarkannya.
Di ruang yang berbeda terasa ada yang sedang menggali kekosongan untuk memenuhinya dengan setumpuk kenangan yang akan dimasukkan, ditutup, dikubur, ditimbun sedalam-dalamnya, selama kekuatannya masih ada dan mampu menjalani lusinan kisah agar kenangan itu benar-benar takbisa diingat lagi karena saking jauh dari permukaan aslinya dan saking banyaknya kisah yang membuatnya semakin dalam terkubur.
Senyuman yang terpasang itu hanya sebagian kekuatan yang masih tersisa. Suatu waktu akan ada saatnya sendiri karena ditinggalkan, belajarlah meninggalkan walau itu hal yang paling takbisa dilakukan, sebertahan apapun menemani, di hari yang entah mungkin ada yang ditinggalkan. Awali saja percepat sesuatu yang nanti, agar lukanya tidak terlalu sakit, setidaknya untukmu yang mulai terbiasa menunggu.
Lukamu saat ini pasti akan sembuh, dan waktu akan membuatnya berlalu walau mungkin ketika pergi tanda itu akan tetap tertinggal disana.
Sumber Cerita: My Blog
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar