Sabtu, 08 Juni 2013
Pagi Bersama Bloofers
Bagikan di Google+
Pagi itu adalah pagi pertama bagi para peserta KopDarNas Bloofers. Pagi yang sangat ditunggu-tunggu. Meskipun dingin tapi kami sangat bersemangat bangun pagi. Tanpa aba-aba, kami berkumpul di balkon sambil menikmati secangkir teh manis yang cukup menghangatkan untuk ukuran vila yang persis disamping pegunungan. Di samping tempat kami nge-teh itu Gunung Burangrang.
Benar-benar tidak menyangka bisa satu atap dengan keluarga besar bloofers. Lihatlah, disana ada, Aan, Mas Amal, Aisa, Andrie dan Pipi sedang asik bersantai sambil menyimak Arman bercerita. Aku tidak fokus apa yang sedang diperbincangkan. Lebih fokus memotret. Hehehe. Tidak lama kemudian datanglah Rumi, Diyah, Rima, Mba Rika, Mae dan Yuni. Lengkaplah sudah pagi itu dan aku yakin Gunung Burangrang cemburu dengan kebersamaan Bloofers. Hehehe.
.......
Ayoo, lanjutkan ceritanya di komen bawah, ya! Hehehe...
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Mungkin karena aku bahagia, aku memilih menjadi "pemaku waktu". Merekam semua kebahagiaan ini dalam kamera yang sudah kupersiapkan jauh hari kemarin. Memandang dari balik lensa, pada gerak-gerak bibir sahabat yang saling bercerita, berbagi informasi, dan bertukar pemikiran. Memandang dari balik lensa, betapa semua ini adalah karunia Tuhan, layaknya pemandangan indah pegunungan nan hijau di balik villa kami. Kebersamaan ini layaknya secangkir teh yang selalu mampu membuat kami meneguk manis dari hangat yang mengepul.
BalasHapusMelanjutkan paragraf dari Kak Arya :)
BalasHapusPagi bukan sekedar pagi untuk kita saat itu. Pula, secangkir teh bukan sekedar secangkir teh. Mereka adalah perpaduan merdu yang membawa kita pada kehangatan sebuah persahabatan. Riuh suara kalian memang tak tertangkap oleh lensa kameraku. Namun, raut kalian menyiratkan keramaian serta kebahagiaan hati.
Suatu saat nanti, cobalah untuk mengingat apa yang telah kita lakukan hari itu. Di sana, di ruang yang telah menyesap aroma kebersamaan kita. Sebongkah kenangan akan tetap ada, hingga akhirnya kita untaikan dalam cerita pada anak cucu kita. Sebuah cerita, tentang persahabatan tanpa negeri dongeng dan ibu peri.
*Ah, jadi menyesal tak ikut :((
Dan aku cemburu.. #gakAdaDisana.. -___-
BalasHapusaku lebih cemburu karena tidak bisa menikmati kebersamaan itu, ngiks
BalasHapussaya juga ngelus dada.. :(
BalasHapusDan Kami (Aku, Kak Iswahyuni & Adi), belum masuk di foto dan Postingan diatas >_<
BalasHapus