Kamis, 31 Mei 2012
Mind, Mouth, and Fingers
Bagikan di Google+
Ada beberapa hal yang terkadang membuat saya memilih untuk menghentikan suatu kebiasaan dalam rangka mengimplementasikan kalimat:
"We can't control other people's mind, mouth and fingers to think and talk something bad. But we can control ours."
Kita tidak bisa mengontrol pikiran orang lain.
Saat misalnya seseorang berbuat suatu hal yang bahkan sudah benar berdasarkan syari'at, saya tak bisa memaksakan orang lain untuk menghentikan pemikiran mereka tentang orang tersebut lagi cari muka, sok suci, orang kebenaran, blah blah blah.Sama sekali tak bisa kita mengatur atau menghentikan isi kepala orang lain.
Tapi jelas kita bisa mengontrol isi pikiran kita. Maka, berpikirlah positif. Apakah untuk berpikir positif sedemikian sulit sampai harus dibimbing dulu? Oh, you have your own life, man!
Kita tidak bisa mengontrol ucapan orang lain.
Saat misalnya kita berada dalam forum diskusi, berseliweranlah berbagai opini dan argumentasi. Seorang moderator atau pemimpin diskusi mungkin bisa menentukan giliran bicara, tapi isi ucapan seseorang, mana bisa diatur orang lain toh?
Tapi kita bisa mengatur isi ucapan kita. Bebaskan ucapan dari mencari-cari kesalahan orang lain. Bebaskan ucapan dari menggunjingkan hidup orang.
Kita tidak bisa mengontrol jari jemari orang lain.
Siapa saya ngatur-ngatur isi blog orang lain? Siapa pula saya ngatur-ngatur jempol following saya mau ngetwit apa? Blog-blog gue, akun twitter gue, kalo ga suka ya unfollow aja. Susah amat.
Sering tuh saya baca kalimat demikian di twitter hihihi.
Tapi kita bisa mengontrol jempol kita untuk menulis dan ngetwit yang baik, cantik, manis, bersyukur, teratur. Biarlah orang lain berkicau di ranah lainnya.
Begitulah :)
Begitulah :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar