Home » Curhat » Perkara Gadis Hujan

Rabu, 29 Agustus 2012

Perkara Gadis Hujan

Oleh Blog Of Friendship Waktu 22.35.00
Bagikan di Google+


Mengapa hujan begitu menarik buatmu? Tanyaku padadamu. Atau bisa juga tanyaku pada hati, karena hatiku dan dirimu tak mudah kubedakan. Kemudian kau diam. Bagiku diam adalah jawaban yang paling tepat. Dengan begitu, ketertarikanmu pada hujan tidak ada dalam abjad, juga tak pantas untuk lisan. Mengapa terperangkap oleh hujan selalu romantis bagimu? Tanyaku padamu. Atau bisa juga tanyaku pada beberapa memori, karena beberapa memoriku dan dirimu sulit kubedakan. Kemudian kau tersenyum. Bagiku senyuman adalah jawaban yang tepat. Dengan begitu raut ketertarikanmu pada hujan tidak dijumpai pada kesedihan.Mengapa dirimu dan hujan sulit kubedakan? Tanyaku padamu. Atau bisa juga tanyaku pada akselerasi, akselerasi dan dirimu sulit kubedakan. Kemudian kau tertawa. Bagiku tawa adalah jawaban yang tepat. Dengan begitu, dirimu dan hujan adalah kelucuan yang luar biasa. 
 
Pertanyaanku habis, kemudian kau diam. Bagiku diam adalah jawaban. Tapi mengapa kau menjawab sementara pertanyaanku tiada? Rupanya, kau adalah jawaban pada apa yang belum sempat dipertanyakan tentang hujan, tentang kekhasan, tentang menyukai sesuatu, kemudian memaknainya, boleh lewat kisah.Tentang Matar, kau berbeda. Meski satu makna, fungsimu tak sama. Matar menyegarkan, kau meneduhkan.Namun, melalui Matar aku memaknai hujan sebagai surat-surat kehidupan, olehmu hujan adalah sesuatu yang layak menjadi teman. Olehmu, hujan tak selalu memberi bencana, bukan perihal romantisme, bukan juga keindahan, terbukti, hanya 3 jawaban pasti darinya, diam, senyum, dan tawa. Meski menyenangkan ketiganya lebih dari sekedar menyanjung keindahan.

Lalu untuk apa aku menuliskanmu?

Untuk menandai bahwa, sepeninggal Matar, masih ada hujan yang layak aku jadikan teman. Bahwa di antara titik hujan yang jatuh, entah oleh gravitasi, entah oleh kemauannya sendiri, entah demi apa Tuhan merencanakan itu, hujan bukan melulu basah.

Kemudian mereka bertanya: "Ketika hujan turun terus menerus, apa yang kau rasakan?"
Sudah kuperkirakan bahwa mereka merujuk pada bencana. Maka dengan bangga kujawab: "Hujan yang terus menerus, bagiku adalah kesegaran yang juga terus menerus jika itu Matar, dan keteduhan yang terus menerus, jika itu dirimu.

Kemudian mereka bertanya lagi: "Bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?" Dengan sangat bangga aku menjawab: "Bagimu, namun aku terbiasa menabungnya, hingga ia selalu cukup pada saat kekeringan melanda."

Dedicated to Nick Salsabila a.k.a. A Rainy Girl
⇦ ⇨

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar ( Atom )

Tulisan Terpopuler

  • 15 hari nge-blog
    Hari ini... Yaahhh hari ini, hari ini tanggal berapa? eh!! Jangan di close dlu lah gan :-D cuman basa basi doang heheh... Hari ini tanggal 3...
  • Aspek Perkembangan Perilaku Dan Pribadi
    PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL, MORALITAS, DAN KEAGAMAAN A. Perkembangan Perilaku Sosial Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebag...
  • Muhammad Abduh
    Orang besar tumbuh karena dua unsur pokok: persiapan nya yang naluri atau dengan perkataan lain, wataknya yang diwarisi dan keadaan sekitar ...
  • Logo Bloofers
    Assalamu'alaikum Sobat Bloofers.. ^_^ Logo Bloofers adalah "sesuatu" yang menjadi identitas spesial blog kita, karena dengan...
  • Sejarah Singkat Bloofers
    Bloof merupakan suatu komunitas yang terdiri dari kumpulan para blogger hebat yang ada di seluruh Indonesia, mulai dari blogger junior hing...
  • Hoodie Blog Of Friendship
    Hoodie Bloofers Hai Sobat Bloofers.. ^_^ Setelah 2 tahun lalu kita bangga dengan  peluncuran kaos kebersamaan Bloofers. Kini, de...
  • Klaim
    Sedikit nasihat yang pernah kami peroleh dari seorang sahabat, dimana ketika kita benar-benar meresapi kalimatnya sungguh malu sekali diri ...
  • Ada kalanya
    Adakala lapar adakalanya kenyang, adakala kepanasan adakalanya kedinginan, adakala penuh dengan keramaian adakalanya juga sendiri kesepian....
  • Menyelami Mutiara Bumi Saba
      Budak Dari Yaman "Khaizaran" Khaizaran namanya, gadis Yaman yang diculik seusai menunaikan shalat subuh di masjid....
  • Sekali Serasa Dua Kali
    Jika kita membuat seseorang bahagia hari ini, kita juga membuat dia berbahagia sepuluh atau dua puluh tahun lagi saat ia mengenang peristiw...

Komentar Sahabat

Bloofers Story : Blog Of Friendship
Blog Review Bloofers Book Review Buku Catatan Catatan Bloofers Curhat Event Fikmin Hoodie Bloofers Informasi Kisah Kopdar Bloofers KopDarNas Perdana Kuliner Motivasi Musik Opini Pengumuman Persahabatan Photo Profil Puisi Renungan Resensi Buku Resensi Film Travelling Tutorial Widget

Blog Of Friendship © 2013