Rabu, 10 Oktober 2012
Catatan Awal Bulan Maret
Bagikan di Google+
Angin malam masih membungkusku. Menyelimuti kelamnya hidupku. Tepat malam ini, detik ini aku harus menyendiri lagi. Menutup buku kisah indahku dengan luka. Aku terjaga, mengingat hubungan ini sudah berjalan 6 tahun. Entah tanpa sebait kata kau pergi menghilang begitu saja. Aku hilang arah.... Kini semuanya berlalu dengan puing-puing air mata. Celoteh waktu seolah tak peduli terhadapku. Membisu......aku berteriak tapi tak mampu. Aku menangis tapi terlalu luka. Aku termenung tapi tak berfikir. Aku bersimpuh tapi tak bersuara. Mungkin 5 rangkaian huruf ini yang tersenyum terhadapku “R+A+P+U+H”. Kosong dan kosong......”Sungguh........terlalu manis untuk aku buang........membuat bintang tak lagi bersinar, pelangi tak lagi muncul”
Rasa iri bergejolak dalam dada. Semua berlomba untuk tampil ke permukaan. Aku tak dapat menahannya. Semua layaknya jam dinding yang berputar, berusaha menjadi awal yang baik bagi si penunggunya. Aku iri melihat mereka. Bermesraan, bermandikan cahaya bulan. Sungguh bahagia mereka??? Hidup ini tak adil bagiku. Tak ada pancaran senyum untuk aku lihat. Semua serba terbalik. Hahaha ..... aku rasa hatiku telah terinfeksi rasa yang semakin tak menentu. Satu per satu sesuatu antara kita datang padaku. Membuat diri ini berharap kembali pada masa itu. Ke mana jiwa sehatku???? Ke mana warna pelangi itu??? Memudar ............. yach memang memudar...Aku malu. Aku terjaga..namun tak pernah bisa kembali ke masa saat ini, semua seperti mimpi indah yang tak mampu untuk aku lupakan.
Andai ada kesempatan yang dapat aku pilih. Aku akan menjatuhkan pilihanku pada waktu yang tak mampu untuk berucap. Menghadirkan semua tentang pikiran yang tak lagi menari. Teratai semakin bermekaran menyambutku dengan kisah yang pernah terjadi saat pertama dialami. Aku semakin rapuh. Terjatuh tanpa harus ada hal yang mampu menangkapku.
Aku ??????
Di mana jiwaku???? Aku tahu hanya ada pada dirinya. Namun, sekarang tidak pernah lagi mekar memunculkan mahkota keindahan. Hanya guguran daun berwarna cokelat tua yang tampak di hadapku. Aku bukan diriku. Aku hanyalah hal indah yang menjadi kusam. Selalu dan selalu menjadi lampu tanpa cahaya. Benci .... ingin kuteriakkan di telingamu. Membuat pengakuan yang tak pernah kau ingini sebelumnya.
Mungkin hanya mimpi
Merajut kembali benang-benang yang ka patahkan
Aku melihat.... tersenyum
Seperti orang gila saja
Sampai kapan kebahagian dapat terukir??
Kau terlalu indah untukku
Kau istimewa....
Adakah rajutan yang pantas??//
Melihat mega berubah warna
Menunggumu kembali seperti awal
“Catatan bulan ini mampu merubahku menjadi pribadi yang tak biasa”
sumber gambar : aiinizz.blogspot.com
sumber gambar : aiinizz.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar