Home » Catatan Bloofers » Ekspektasi Dalam Logika Analitik

Senin, 28 November 2011

Ekspektasi Dalam Logika Analitik

Oleh Blog Of Friendship Waktu 13.13.00
Bagikan di Google+
Kadang kita merasakan sifat manusiawi kita mendominasi sehingga apapun tantangan terasa seperti tuntutan yang begitu berat. Persepsi menjadi begitu sangat dikedepankan, sehingga sulit melihat, bahkan untuk sekedar menerawang setiap peluang kesuksesan yang sebenarnya sudah menunggu lama untuk kita datangi.

Anda yang dalam kehidupannya selalu dilingkari berbagai tuntutan pekerjaan seperti anda yang bekerja dikantor yang selalu ditantang untuk selalu bekerja sesempurna mungkin dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Anda yang menjadi seorang Jurnalis yang selalu ditantang untuk selalu memberikan data yang valid sehingga dapat dijadikan informasi yang layak disampaikan kepublik. Atau bahkan, anda yang menjadi seorang guru yang ditantang untuk selalu menjadi contoh yang baik terhadap murid-muridnya. Apakah anda akan menanggapinya dengan keluhan atas segala tantangan dan berbagai ekspektasi yang sebenarnya akan menjadikan anda pribadi yang jauh lebih kuat, mempunyai kualitas dan berkarakter?

Ekspektasi; Bukan Tuntutan, itu Tantangan

Mari kita kaji makhluk Tuhan dalam jenis hewan yang sering kita nafikkan fungsinya. Kuda, ya kuda. Hewan berkaki 4 yang sering kita pandang rendah eksistensinya, namun ternyata Tuhan menempatkannya pada suatu posisi diatas strandarisasi hewan pada umumnya.

Sebuah rahasia umum jika manusia adalah masterpiece Tuhan, tapi ternyata Allah telah menghimbau kita (manusia) untuk banyak belajar dari karakter seekor kuda. Dan diabadikan dalam surat Al-Aadiyaat (kuda perang yang berlari kencang). Dalam buku ‘Dan Tuhan Pun Bersumpah’, dijelaskan bahwa terdapat 30 makhluk Allah yang difungsikan sebagai Qasamullah (janji/sumpah Allah). Yang menjadi pertanyaan, mengapa Allah dengan segala Dzat Ke-Maha-anNya sampai-sampai bersumpah atas makhluk-makhlukNya. Jika kita tela’ah, tak lain, adalah adanya suatu pesan dalam setiap makhluknya untuk bisa dipelajari oleh manusia. Mengapa manusia? Karena potensi akal manusialah yang akan mampu menerima setiap pesan tersebut.

Dalam seekor kuda kita bisa melihat bagaimana karakter kuda yang pekerja keras (Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, 100:1), yang tak pernah melihat tantangan beratnya menaiki gunung, beratnya berlari dalam timbunan lumpur, atau bahkan berlari ditengah genangan air sungai yang deras.

Ia (kuda) tak pernah melihat segala tantangan sebagai tuntutan baginya, ya penulis tekankan sekali lagi, “ia (kuda) tak pernah melihat segala tantangan sebagai tuntutan baginya”. Tak pernah ia mengeluh atau bahkan sampai menyerah sebelum ia melakukan pekerjaannya. Dalam suatu pekerjaan, ia difungsikan sebagaio mesian utama kendaraan andong atau kereta kuda, dan apakah pembaca pernah melihat kuda yang ‘dipecut’ oleh kusirnya malah menolehkan wajah kepada si kusir dan mengeluhkan apa yang telah diperbuat si kusir? Tidak, tentu tidak. Si kuda akan menambah kekuatan dan kecepatannya dalam berlari ketika pecutan si kusir semakin menjadi.

Maka itulah pesan yang sebenarnya ingin Allah sampaikan dengan media makhluk berkaki empatNya itu. Pesan bahwa kita harus melihat berbagai tuntutan dan ekspektasi sebagai suplemen untuk melakukan hal yang lebih-baik dan lebih baik lagi, bukan menjadikannya sebagai suatu alasan untuk kita mengucapkan kata “saya menyerah”.

Melihat Segala Tantangan Dalam Paradigma Analitik

Seorang wanita tua menangis. Nasrudin bertanya, “Di hari cerah ini, apa yang membuatmu menangis?” Wanita itu menjawab, “saya punya dua orang anak, yang satu berjualan es dan satu lagi berdagang bajigur; pada saat hari cerah ini saya selalu menangis karena terkenang pada anakku yang berjualan bajigur, pasti tidak laku. Demikianpun jika hari hujan, tentu saja anakku yang berdagang es akan basi”. Nasrudin mengangguk-angguk, “Itu masalahmu. Kenapa ibu tidak menanggapinya dengan cara lain? Jika hujan turun pikirkan anak yang berdagang bajigur, jika hari panas pikirkan anak yang berdagang es. Itu akan membuatmu selalu bergembira”.

Nasrudin mencoba menerapkan pemilahan masalah, suatu analisis sederhana mengenai keruwetan ibu tua. Dengan cara dipilah-pilah, kesedihan bisa terselesaikan. Berpikir analisis secara harfiah bisa berarti memilah-milah suatu hal agar tidak tercampur dengan soal yang bukan masalah. Logika analitik mengajak kita menemukan kebenaran suatu hal apa adanya. Yang benar bagi logika analitik adalah yang murni tidak tercampur dengan apapun; serta pasti berbeda (non-kontradiktif) dengan yang lainnya.  Hitam adalah hitam, dan tidak mungkin tercampur putih;  hitam adalah bukan putih: itulah kebenaran analitik. Logika analitik mencoba menerangkan segala sesuatu yang tidak mustahil untuk kita ketahui.

Analitik mencoba untuk memahami dunia kehidupan lewat bagian-bagian yang dianggap sebagai inti. Jadi dalam logika analitik ada asumsi dasar bahwa segala sesuatu tampil dalam selubung yang menyembunyikan apa yang sebenarnya; selalu ada tipuan yang menyebabkan kita tak bisa menemukan kebenaran. Maka, untuk menemukan kebenaran kita  harus menyingkirkan selubung tersebut.

Memilah-milahkan masalah, sehingga inti dari kebenarannya mampu kita dapatkan. Ketika Allah memerintakan kita untuk manjadi seorang pekerja keras dan pribadi yang berkarakter, maka Allah pun menguji hamba-hambanya dengan segala ujian yang kadang seperti menempatkan kita pada suatu posisi yang kurang nyaman.

Contoh, ketika Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan ibadah Shaum di bulam Ramadhan, hakikatnya, Allah sedang berekspektasi kepada hamba-hambanya (orang-orang yang beriman) untuk menjadi seorang yang sabar, kuat, dan peduli terhadap sesama. Namun, kebenaran atas ekpektasi tersebut seringkali dibiaskan dengan gangguan-gangguan syetan, sehingga hamba Tuhan pun menyerah dan menganggap tantangan atas ekpektasi Allah tersebut sebagai sebuah tuntutan yang tak mampu ia lewati.

Saat seekor hewan seperti kuda mampu melihat tantangan dan ekspektasi untuknya melakukan pekerjaan lebih baik dan usaha lebih keras lagi, masihkan anda mengeluhkan segala tantangan dan ekspektasi yang ditujukan kepada anda???

Oleh : Rizky Sopiyandi
Kunjungi juga blog saya


Mana yang lebih engkau cintai, Alla...

Simpul Wajah dan Ruang Hati Yang Te...

Bloofers, Tau Nggak Sih..?

Catatan Awal Bulan Maret
⇦ ⇨

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar ( Atom )

Tulisan Terpopuler

  • 15 hari nge-blog
    Hari ini... Yaahhh hari ini, hari ini tanggal berapa? eh!! Jangan di close dlu lah gan :-D cuman basa basi doang heheh... Hari ini tanggal 3...
  • Aspek Perkembangan Perilaku Dan Pribadi
    PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL, MORALITAS, DAN KEAGAMAAN A. Perkembangan Perilaku Sosial Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebag...
  • Muhammad Abduh
    Orang besar tumbuh karena dua unsur pokok: persiapan nya yang naluri atau dengan perkataan lain, wataknya yang diwarisi dan keadaan sekitar ...
  • Logo Bloofers
    Assalamu'alaikum Sobat Bloofers.. ^_^ Logo Bloofers adalah "sesuatu" yang menjadi identitas spesial blog kita, karena dengan...
  • Sejarah Singkat Bloofers
    Bloof merupakan suatu komunitas yang terdiri dari kumpulan para blogger hebat yang ada di seluruh Indonesia, mulai dari blogger junior hing...
  • Hoodie Blog Of Friendship
    Hoodie Bloofers Hai Sobat Bloofers.. ^_^ Setelah 2 tahun lalu kita bangga dengan  peluncuran kaos kebersamaan Bloofers. Kini, de...
  • Klaim
    Sedikit nasihat yang pernah kami peroleh dari seorang sahabat, dimana ketika kita benar-benar meresapi kalimatnya sungguh malu sekali diri ...
  • Ada kalanya
    Adakala lapar adakalanya kenyang, adakala kepanasan adakalanya kedinginan, adakala penuh dengan keramaian adakalanya juga sendiri kesepian....
  • Menyelami Mutiara Bumi Saba
      Budak Dari Yaman "Khaizaran" Khaizaran namanya, gadis Yaman yang diculik seusai menunaikan shalat subuh di masjid....
  • Sekali Serasa Dua Kali
    Jika kita membuat seseorang bahagia hari ini, kita juga membuat dia berbahagia sepuluh atau dua puluh tahun lagi saat ia mengenang peristiw...

Komentar Sahabat

Mei 28 Jaey Borneo @ berkali kali hujan: “Masih dong.. anak papa bandy👍”
April 24 celotehnur54 @ sendal jepit: “Wow .... Postingannya lama sekali.”
Juli 27 kestrel @ berkali kali hujan: “Hujan dan anjin, kilat dan guruh, tumbuhun dapat air dan hidup satu hari lagi. ”
Juli 05 Agus Warteg @ berkali kali hujan: “Jika hujan masih terasa membebani. Bagaimana kabar rasa percaya mu.Tapi disini kalo hujan deras satu jam saja langsung…”
Juni 29 celotehnur54 @ berkali kali hujan: “Hujan masalah, mendidik manusia jadi kreatif.”
Okt 03 Anonymous @ klaim: “Halo Mas Taufik :) Ini 2021 dan entah apa komenan akan berbalas atau tidak :)) tapi pengen komen banget”
Ags 20 Anonymous @ kuliner pontianak: “Hai Gan... Artikel Yang Sangat Bagus dan Memberikan Informasi Yang Bermanfaat..^^Terima Kasih^^Dan Mohon Untuk Izin…”
Juli 15 Bukan Aku @ sendal jepit: “sandal favorit dan ternyaman sepanjang jalan”
Maret 17 Valkrie @ sendal jepit: “Open Trip Ke Pulau PahawangOpen Trip Ke Pulau PahawangOpen Trip Ke Pulau PahawangOpen Trip Ke Pulau PahawangOpen Trip…”
Juni 05 Andi AF Studio @ berkali kali hujan: “masih dong..”
Mei 14 arya.poetra @ logo bloofers: “Waaah.. ada tipe Cihuy nya ternyata. Udah saya pasang. Keren lah. :D”
Okt 28 Aan Sopiyan @ sendal jepit: “Halo, sendal. Lama tak menapakkan jejak!”
Okt 26 Andi AF Studio @ sendal jepit: “ini sendal warisan turun temurun dari kakek buyut”
Des 09 Anonymous @ klaim: “Nyimak gannnnnnnnnnn??”
Nop 15 Anonymous @ klaim: “Klaim saja yang menjadi hak namun tetapi klai yang lebih baik adalah menjadi hamba Allah sejati...”
Okt 13 Brokolisz @ klaim: “suka.. :)”
Sep 19 Anonymous @ kuliner pontianak: “Pontianak merupakan salah satu daerah yang pernah saya singgahi. disana banyak sekali makanan yang sangat enak dan…”
Ags 01 Latifah Ratih @ pagi bersama bloofers: “Dan Kami (Aku, Kak Iswahyuni & Adi), belum masuk di foto dan Postingan diatas >_<”
Ags 01 Latifah Ratih @ hoodie blog of friendship: “Tadinya Aku tiba2 merasakan sebuah rasa yang sulit aku jelaska saat nama CP. Mrs.Aisa.Tapi harus ngakak mendadak saat…”
Ags 01 Latifah Ratih @ si kuning dan si lebah: “Bagus, Tp Fokusnya masih kurang yah, hehe”
Blog Review Bloofers Book Review Buku Catatan Catatan Bloofers Curhat Event Fikmin Hoodie Bloofers Informasi Kisah Kopdar Bloofers KopDarNas Perdana Kuliner Motivasi Musik Opini Pengumuman Persahabatan Photo Profil Puisi Renungan Resensi Buku Resensi Film Travelling Tutorial Widget

Blog Of Friendship © 2013