Kamis, 26 Juli 2012
Ramadhan di Jepang
Bagikan di Google+
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Tak terasa, bulan ramadan semakin mendekati kita, tinggal satu pekan lagi kita akan menjemputnya. Karena itu, kami akan mencoba untuk menjabarkan banyak hal tentang berpuasa selama di Jepang. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi kami menerima komentar dari saudara-saudari kaum muslimin sekalian.
Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Tak terasa, bulan ramadan semakin mendekati kita, tinggal satu pekan lagi kita akan menjemputnya. Karena itu, kami akan mencoba untuk menjabarkan banyak hal tentang berpuasa selama di Jepang. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi kami menerima komentar dari saudara-saudari kaum muslimin sekalian.
Tantangan selama berada di Jepang!!!
Kami membaginya dalam 4 bagian, yang pertama adalah lingkungan yang terisolasi. Dimana seorang muslim akan serasa berada dalam keasingan, dikarenakan lingkungan yang mayoritas non-muslim. Tentu hal ini sangat berbeda jauh ketika kita berada di negara Muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Timur Tengah, dll. Yang kedua adalah lingkungan yang sangat menggoda atau dapat menggoyahkan iman kita. Seperti kita tahu, bahwa sebagian besar penduduk di Jepang adalah non-muslim, dan yang menjadi masalah adalah, ketika ramadhan tiba, bertepatan dengan musim panas, yang secara tidak langsung, mau tidak mau, para wanita akan menggunakan pakaian minim,tipis, berpakaian tapi telanjang yang akan anda temukan dimana-mana, entah itu di mall, di kampus, di jalan, atau dimanapun.Yang ketiga adalah tidak ada toleransi dalam pekerjaan. Seperti kita tahu, di Indonesia pada bulan ramadhan biasanya jam-jam kantor dikurangi, dan para pegawai dapat pulang ke rumah dengan cepat. Yang keempat, adalah cuaca panas dan kelembapan tinggi. Bisa dibilang ini adalah cobaan yang pasti dirasakan oleh semuanya, tanpa terkecuali. Karena cuaca panas ini meliputi seluruh kota. Ditambah lagi dengan regulation about 28 degree*tapi kebanyakan orang melanggar kok*.
Kami membaginya dalam 4 bagian, yang pertama adalah lingkungan yang terisolasi. Dimana seorang muslim akan serasa berada dalam keasingan, dikarenakan lingkungan yang mayoritas non-muslim. Tentu hal ini sangat berbeda jauh ketika kita berada di negara Muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Timur Tengah, dll. Yang kedua adalah lingkungan yang sangat menggoda atau dapat menggoyahkan iman kita. Seperti kita tahu, bahwa sebagian besar penduduk di Jepang adalah non-muslim, dan yang menjadi masalah adalah, ketika ramadhan tiba, bertepatan dengan musim panas, yang secara tidak langsung, mau tidak mau, para wanita akan menggunakan pakaian minim,tipis, berpakaian tapi telanjang yang akan anda temukan dimana-mana, entah itu di mall, di kampus, di jalan, atau dimanapun.Yang ketiga adalah tidak ada toleransi dalam pekerjaan. Seperti kita tahu, di Indonesia pada bulan ramadhan biasanya jam-jam kantor dikurangi, dan para pegawai dapat pulang ke rumah dengan cepat. Yang keempat, adalah cuaca panas dan kelembapan tinggi. Bisa dibilang ini adalah cobaan yang pasti dirasakan oleh semuanya, tanpa terkecuali. Karena cuaca panas ini meliputi seluruh kota. Ditambah lagi dengan regulation about 28 degree*tapi kebanyakan orang melanggar kok*.
Berkah di Jepang!!!
Jangan salah, selain cobaannya berat, berada di Jepang juga ada berkahnya. Nah, untuk yang satu ini, beliau membaginya juga menjadi 4 bagian. Yang pertama, adalah kesadaran diri. Satu hal ini yang menurutku emang paling penting. Seperti kita tahu, kalau kita berada di Indonesia, kadang ada saja hal-hal yang membuat kita ingin membatalkan puasa. Jadi puasa kita itu hanya karena malu sama orang lain. Ih masak malu sama orang lain, tapi gak malu sama Allah. Nah, untuk itu, berada di Jepang melatih diri kita untuk berpuasa benar2 ikhlas karena Allah. Bukan karena menjaga image dari orang - orang. Ingat, ibadah karena manusia = riya = syirik kecil. Yang kedua, banyak kemudahan, apa maksudnya? yah seperti kita tahu, di Jepang teknologinya mantap, dan hal - hal seperti ini lah yang merupakan kemudahan bagi kita selama berpuasa. Contohnya, lampu yang berada di kampus saya itu ada yang otomatis nyala bila waktu maghrib telah tiba, so sebenarnya kita gak perlu capek2 liat jam atau apapun, cukup jadikan itu sebagai patokan. Dan juga mesin penjual minuman ada dimana-mana, kombini juga, so banyak kemudahan yang Allah berinyakan juga. Yang ketiga, kesempatan berdakwah, mengapa?Kalau di Indonesia, dakwah tentu bukan kewajiban buat kita, karena jelas banyak yang kemampuan berdakwahnya jauh diatas kita. Beda dengan ketika berada di Jepang. Kita sebagai seorang muslim, wajib untuk menyebarkan agama yang haq ini.Yang keempat, alam yang indah. Tak perlu diragukan lagi, indahnya bunga sakura dan gunung fuji yang menjadi ciri khas jepang, membuatku tak perlu menjabarkan berkah yang satu ini.
Jangan salah, selain cobaannya berat, berada di Jepang juga ada berkahnya. Nah, untuk yang satu ini, beliau membaginya juga menjadi 4 bagian. Yang pertama, adalah kesadaran diri. Satu hal ini yang menurutku emang paling penting. Seperti kita tahu, kalau kita berada di Indonesia, kadang ada saja hal-hal yang membuat kita ingin membatalkan puasa. Jadi puasa kita itu hanya karena malu sama orang lain. Ih masak malu sama orang lain, tapi gak malu sama Allah. Nah, untuk itu, berada di Jepang melatih diri kita untuk berpuasa benar2 ikhlas karena Allah. Bukan karena menjaga image dari orang - orang. Ingat, ibadah karena manusia = riya = syirik kecil. Yang kedua, banyak kemudahan, apa maksudnya? yah seperti kita tahu, di Jepang teknologinya mantap, dan hal - hal seperti ini lah yang merupakan kemudahan bagi kita selama berpuasa. Contohnya, lampu yang berada di kampus saya itu ada yang otomatis nyala bila waktu maghrib telah tiba, so sebenarnya kita gak perlu capek2 liat jam atau apapun, cukup jadikan itu sebagai patokan. Dan juga mesin penjual minuman ada dimana-mana, kombini juga, so banyak kemudahan yang Allah berinyakan juga. Yang ketiga, kesempatan berdakwah, mengapa?Kalau di Indonesia, dakwah tentu bukan kewajiban buat kita, karena jelas banyak yang kemampuan berdakwahnya jauh diatas kita. Beda dengan ketika berada di Jepang. Kita sebagai seorang muslim, wajib untuk menyebarkan agama yang haq ini.Yang keempat, alam yang indah. Tak perlu diragukan lagi, indahnya bunga sakura dan gunung fuji yang menjadi ciri khas jepang, membuatku tak perlu menjabarkan berkah yang satu ini.
Tingkatkan Taqwamu!!!
Salah satu hal yang bisa mengingatkan kita agar senatiasa beriman dan bertaqwa pada Allah adalah dengan mengingat mati. Ingatlah bahwa hidup ini terbatas dan kita harus mempergunakannya sebaik-baiknya.Dan puasa juga salah satu bukti ketaqwaan kepada Allah Subhana Wa ta'ala, sebagaimana dalam firmanNya yang berarti,
Salah satu hal yang bisa mengingatkan kita agar senatiasa beriman dan bertaqwa pada Allah adalah dengan mengingat mati. Ingatlah bahwa hidup ini terbatas dan kita harus mempergunakannya sebaik-baiknya.Dan puasa juga salah satu bukti ketaqwaan kepada Allah Subhana Wa ta'ala, sebagaimana dalam firmanNya yang berarti,
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
QS. al-Baqarah (2) : 183.
Bersemangatlah dalam berpuasa,karena puasa itu......
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
“Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari neraka selama 70 tahun” HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.
Sunnah-sunnah di dalam bulan ramadhan.
Pentingnya membaca qur'an.
Mengapa? Simak hadits ini
Mengapa? Simak hadits ini
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Bacalah Al Qur'an, krn Al Qur'an membawa syafaat bagi yg membacanya di yaumil qiyamahjuga hadits yang ini
“Artinya : Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka dia mendapat satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat, saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf”dan yang satu ini penting untuk mereka yang masih belajar dalam membaca, serta terbata-bata dikarenakan lidah yang tak terbiasa,
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اَلْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَ الَّذِيْ يَقْرَؤُهُ وَ يَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَ هُوِ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Seorang yang pandai dalam Al-Quran akan bersama dengan para malaikat yang mulia lagi taat, dan seorang yang membaca Al-Quran dengan tersendat-sendat (terbata-bata) dan merasa keberatan maka baginya dua pahala.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Adapun mengenai do’a berbuka yang biasa tersebar di tengah-tengah kaum muslimin: “Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu….”, perlu diketahui bahwa ada beberapa riwayat yang membicarakan do’a ketika berbuka semacam ini. Di antaranya adalah dalam Sunan Abu Daud no. 2357, Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 481 dan no. 482. Namun hadits-hadits yang membicarakan hal ini adalah hadits-hadits yang lemah. Di antara hadits tersebut ada yang mursal yang dinilai lemah oleh para ulama pakar hadits. Juga ada perowi yang meriwayatkan hadits tersebut yang dinilai lemah dan pendusta oleh para ulama pakar hadits. (Lihat Dho’if Abu Daudno. 2011 dan catatan kaki Al Adzkar yang ditakhrij oleh ‘Ishomuddin Ash Shobaabtiy)dan doa yang disunnahkan adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka membaca,
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah [Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah]” (HR. Abu Daud. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dan, sebagai kesimpulan, kita harus menyambut kedatang bulan ramadhan, yang mungkin tidak akan kita jumpai lagi di Tahun depan dengan mengingat hal-hal berikut ini,
- Bahwa ramadhan adalah bulan penuh berkah,
- Bahwa ramadhan adalah bulan pengampunan bagi hamba Allah,
- Bahwa ramadhan adalah seperti pendidikan selama satu bulan bagi kita sebagai ujian
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada tulisan kali ini. Semoga bermanfaat,
Wa billahi taufiq,
Wassalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar