Jumat, 30 Desember 2011

Kuingat lalu ku Tulis, kulupa lalu ku Baca - kang Andy said
Bagaimana tidak, ketika membuka laman www.andyonline.net saja kita sudah disuguhi penampilan blog yang tidak biasa. Orang yang sangat awampun langsung tahu bahwa pemilik laman ini adalah seorang yang sudah sangat berpengalaman, merasakan asam garam dunia persohiblogan (hehe).
Tapi, sebuah tantanganpun harus dijawab secara jantan. Maka saya memberanikan diri untuk membuat tulisan ini, dengan berbekal ilmu review seadanya, seobjektif mungkin. Sambil merapal semua mantra-mantra penangkal, kalau2 si empu marah dengan kejujuran saya.
Baiklah..
Untuk mereview blog ini, saya akan menggunakan metode Analisis Lokasi yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun di padepokan Arsitektur. Selama ini metode ini cukup berhasil digunakan mengerjakan tugas-tugas kuliah saya, saya harap kali ini pun begitu.
Inilah tahapan langkahnya.
Kesan Pertama
Putih dan membingungkan. Karena berbeda dari blog pada umumnya, pertama kali menjejak di blog ini saya merasa salah alamat.
Deskripsi Kondisi Eksisting
Begitu laman ini terbuka dengan sempurna. Pertama kali mata kita akan menangkap sebuah tulisan judul yang sangat menarik. “Kuingat lalu ku Tulis, kulupa lalu ku Baca.” Mengingatkan apa yang sering kita lakukan setiap hari di akhir hari menulis dalam buku diary cerita menarik yang terjadi hari itu, lalu membaca-bacanya lagi dikemudian hari jika kita melupakan suatu moment.
Dibawahnya sebuah description blog yang cukup jelas, tapi saya belum pernah membacanya dengan serius. Karena ada lafaz Bismillah diatasnya, saya piker tulisan deskripsi ini adalah sebuah ayat Al Qur’an, tapi ternyata bukan.
Dibawahnya lagi, langsung ditampilkan list tulisan paling baru. Seperti kata saya sebelumnya, jika di blog yang lain langsung muncul artikel terbaru, di blog ini hanya menampilkan list.
Disamping kiri kanannya, deretan icon-icon yang memudahkan mengunjung untuk ikut berpartisipasi dan mendapatkan informasi lebih tentang blog ini dan pemiliknya.
Lalu dibagian paling bawah terhampar lebih dari 30 kategori tulisan yang berbeda-beda dan tidak berhubungan sama sekali. Mulai dari informasi tentang dunia IT, tentang catatan pribadi, sampai masalah agama. Dengan postingan terbanyak Catatan 191 dan Renungan 112.
Masalah
Masalah yang paling pertama yang saya temukan adalah ketika saya membuka sebuah tulisan yang paling teratas dengan judul “So Long and This Restless Soul”. Whata???
Baru aja dibuat reviewnya… tapi gpp, saya menghormati keputusan orang lain. Masalah review adalah sesuatu yang berbeda. Jadi saya akan menganggap saja tulisan itu tidak pernah ada.
Masalah ke dua, adalah tentang description blog yang tidak eye catching. Kalo tidak dalam rangka mereview blog ini, maka tulisan itu mungkin tidak akan pernah saya baca.
Blog ini berisi campuran tulisan dan lebih banyak tulisan tentang IT yang tampil, saya jadi berpikir blog ini isinya tentang IT semua, ini yang membuat saya jadi malas membacanya tulisan yang lain.
Potensi
Tampilan blog yang berbeda ini yang menarik setiap yang datang berkunjung.
Buat yang ngerti IT, postingan tentang informasi IT terbaru itu cukup menarik. Buat yang ingin membaca tulisan keseharian kang andy, cara menulisnya bagus dan enak dibaca.
Tampilan blog kang andy membuka pikiran saya kalo ternyata blog itu tidak harus itu itu saja.
Tampilan icon yang sangat jelas tanpa harus ramai dengan kata-kata itu sangat efisien.
Usulan
Karena tampilang blog hanya berupa list, maka untuk agar dibaca, harus judul yang menarik dan provokatif
Deskripsi blognya tolong diperhatikan lagi kang.. mungkin yang singkat, dan menarik sesuai dengan isinya :)
Sebenarnya, pemilihan warna, dan tampilan blog itu mewakili karakter dan kedewasaan seseorang. Sama seperti halnya mendesain sebuah rumah. Jadi saya tidak akan mengomentari masalah warna, layout dan pemilihan front, dan sejauh ini menurut saya tidak ada masalah kecuali beberapa yang di atas ini.
Demikianlah.. ;)

Kancing Cacing A.K.A Infinity Atmosphere
"Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab.
Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan.
Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya impian.
Mereka yang mencintai menyebutnya takdir.
Kadang ,Tuhan mengetahui yang terbaik akan memberi kesusahan untuk menguji kita.
Kadang, Ia pun melukai hati,supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam."
Kamis, 29 Desember 2011

Membuat Tanda Tangan (Signature) di Postingan Blogspot
Assalamu'alaikum...
Oke, kali ini aku mo sharing cara buat tanda tangan.... *Heloh??? Bukannya gampang, kan tinggal coretin tinta, beres, deuh.* No...no.. no... Bukan ntu maksud aku. Oke, liad, deuh, di bagian bawah postingan ini. Ada tulisan "Happy Vibie", kan. Yupz, itu maksud ane.
- Pertama, masuk dulu ke SINI. Udah...
- Oke, setelah itu pasti kamu ketemu gambar kayak gini, kan...
- Setelah itu, muncul gambar kayak gini
- Truz langkah selanjutnya, ketik nama yang diinginkan (kayak gambar di bawah ini) dan tekan next step
- Pilih modelnya dan tekan next step
- Terus, pilih size yang kamu inginkan dan kembali tekan next step
- Pilih warna dan latar belakang tanda tangan
- Udah?? Eits, belum selesai! Pilih kemiringannya dan tekan next step..
- Udah hampir jadi, kok. Nah, di langkah selanjutnya, kamu nemuin gambar kayak gini, kan..
- Selanjutnya pilih Generate HTML Code
- Pilih Generate a Combine my info (bla..bla..bla...)
- Pilih Generate Code
- Dan taraaaaaa, jadilah signature kamu
- Bila kamu memakai 'antarmuka baru', maka masuklah ke Pengaturan > Tulisan dan Komentar > Template Posting

Dev Team Bloofers
Minggu, 18 Desember 2011

Sendiri Menyepi..
"sendiri menyepi.. gelapnya malam hampir segelap hatiku.. hanya angin yang bertiup melewati setiap helai rambutku.. sejuknya malam itu hinggap di hatiku juga.. mendinginkan hati yang sempat memanas.. sendiri.."
Jum'at malam itu.. Kami berkumpul di depan lapangan parkir. Mendiskusikan suatu permasalahan yang sedang kami hadapi. Mempermasalahkan seseorang tepatnya. Saat itu aku hanya duduk diatas jok motorku. Mendengarkan mereka mendiskusikannya. Hanya malam itu.. Entah kenapa hati ini perih mendengar setiap perkataan mereka. Tentang hal buruk yang pernah dilakukannya, tentang perencanaan mereka untuk mencoba men-judge si "dia", dsb. Entah mengapa.. Hanya malam itu.. Air mata itu mengalir deras dari mataku. Malam itu sangat gelap, hanya cahaya dari sebuah ruangan disana yang memancar keluar dari sebuah jendela besar. Aku hanya menundukkan kepalaku, mencoba menahan derasnya air mata yang mengalir. Puluhan pertanyaan tiba-tiba saja menanyai diri. "Pantaskah kami mencoba mengadili dia?" " Tidakkah ada cara yang lebih baik lagi..?"
Seusainya, terlintas begitu saja dalam pikiranku untuk menuju istana-Nya. Istana besar milik Sang Pencipta. Sebuah masjid besar yang telah lama berdiri kokoh di kota kelahiranku ini. Aku duduk di selasarnya dan mencoba merenungi diri. Kembali puluhan pertanyaan itu menanyaiku. Belum selesai aku mencoba menjawab satu pertanyaan, pertanyaan yang lain datang hingga menumpuk. Berat rasanya pikiran ini memikirkannya. "Ya Rabb.. Aku tak lain dan tak bukan adalah makhluk-Mu yang lemah. Aku hanyalah seorang manusia yang sering lupa dan banyak membuat kesalahan. Diriku juga belum tentu sebaik dirinya. Akankah ini bisa selesai dengan tak ada yang tersakiti hatinya. Aku hanya bisa memohon untuk tunjukkan jalan-Mu.."
Baru kusadar bahwa hanya diriku seorang duduk disana. Hanya kendaraan yang lalu lalang di depan jalan masjid. Malam gelap dan hanya sedikit bintang yang terlihat dari posisiku saat itu. Sendiri menyepi.
Sendiri Menyepi..
Tenggelam dalam renungan
Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan
perlahan kucari, mengapa diriku hampa…
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi…
Oh Tuhan aku merasa
sendiri menyepi
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala
benderang di hidupku..
~Edcoustic-Sendiri Menyepi~
Mungkin lagu itu menggambarkan bagaimana kondisiku malam itu. Andai aku setegar mereka. :')
Wassalamu'alaikum.. Selamat Malam.. ^___^

Mari Berprasangka Baik
"Pernah sakit hati karena perkataan teman kita di Facebook? Pernah putus cinta gara-gara ada cewek ngegodain pacar kamu di Twitter?"
Interaksi kita di dunia maya tidak dipungkiri berdampak pula pada kondisi kita di dunia nyata. Berapa banyak sih remaja-remaja yang gak mau makan gara-gara marahan sama pacarnya di Facebook? Berapa banyak sih teman kita yang tiba-tiba cemberut hanya gara-gara gak ada yang comment di statusnya? Saya yakin pasti, B-A-N-Y-A-K! Sama banyaknya akan kasus-kasus sepele yang lainnya.
Sepakat atau tidak, hal ini menandakan bahwa sebagian orang telah menganggap dunia maya layaknya seperti dunia nyata. Isn't it? Tapi apakah hal tersebut bisa dibenarkan?
"Everyone has their own style on the way they speak, behave, and think based on their believe. I don't see anything wrong with that since it's for something good."Quote di atas entah mengapa sangat menggambarkan apa yang saya rasakan akhir-akhir ini terkait interaksi saya dengan teman-teman di dumay. Saya pun pernah merasakan sakit hati karena perkataan salah satu teman di Facebook. Awalnya saya marah, tapi apa boleh buat. Saya belum pernah bertemu dengan orang tersebut, jadi gak ada guna juga saya marah sampai berkepanjangan.
Setiap orang punya gayanya sendiri dalam caranya berbicara, bersikap, dan berpikir berdasarkan apa yang mereka percaya. Saya tidak melihat sesuatu yang salah dengan itu selagi itu untuk sesuatu yang baik.
Meskipun begitu, kita tetap tidak punya hak untuk menghakimi kepribadian seseorang hanya berdasarkan status FB/Twitter, terlebih terhadap teman yang belum pernah bertemu. Masing-masing orang memiliki latar belakang berbeda, yang mempengaruhinya dalam cara dia berbicara, bersikap, dan berpikir. Termasuk bagaimana cara mereka mengekspresikan diri di dunia maya. Ya, I don't see anything wrong with that since it's for something good.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kita berpikir cerdas dan positif menanggapi hal-hal yang terjadi di dunia maya. Karena dunia maya hanyalah bagian kecil dari dunia yang maha luas ini. Open your mind, open your heart, open your eyes. Mari berprasangka baik!
Jumat, 16 Desember 2011

Andin's Daily - Wannabe an Architect
31 Oktober 2006 1:02 AM dengan judul 'baru niiiiiieeeee...' pada postingan pertamanya, hehehehe.. :D |

Just a Note - Bonit Notz
Bismillahirahmanirahim..
Alhamdulillah akhirnya saya bisa juga mereview salah satu blognya Bloofers, kali ini saya coba me-review blognya mbak Bonit Notz,
Tanpa banyak bak-bik-buk lagi langsung aja saya mencoba mereview yang notabene baru kali pertama,
Karena kebetulan saya seorang design graphic maka yang banyak saya bahas masalah interior alias tampilan blog, wah dari mana ya mulainya…., maklum baru pertama mereview blog sih, mana yg di review blogger senior lagi… alamaaaaaakkkk..., keringet dingin pada keluar nih….
Wokeh saya mulai aja, mudah2an si-empunya blog tdk melototin saya… wakakakakaka….
disini mbak Bonit masih memakai template standard tanpa ada renovasi besar2an, artinya dari headernya masih sama persis dgn template yg di berikan oleh penyedia template gratis (kalo ga salah) saran saya mungkin akan lebih baik kalau headernya diganti dengan sesuatu yg bisa menunjukkan identitas dari blog itu sendiri, kalo dilihat dari judul blognya "Just a Note" mungkin headernya bisa dirubah dgn gambar2 yg matching dengan judulnya..., urusan membuat header silahkan hubungi Master Yudy Ananda, kalau kesulitan mencari si Ananda, bisa googling dan pilih template yang temanya sesuai judul blog..
Kemudian kalau melihat dari kolom pagenya blog ini terbagi menjadi tiga jenis artikel
1. Exemplary story
2. Religion, dan
3. Just Info
Kalau boleh saya sarankan lebih baik blog ini memilih salah satu genre atau jenis tulisan saja, pilih salah satu mana yg menurutnya baik dan paling dikuasai, agar blog tersebut lebih berkarakter, tidak terkesan blog gado-gado sehingga orang lebih mudah mengingatnya dan gampang untuk dijadikan referensi, sedangkan dengan artikel campuran gini sangat kurang menguntungkan dalam hubungannya dengan SEO, nah masalah SEO silahkan tanya ke Kang Andy aja ya… hehehehe… melempar tanggung jawab.
Dari segi postingan....
Saya tidak akan membahas masalah materi postingannya, tapi sekedar memberi saran akan lebih baik apabila diberikan Readmore, selain menghemat tempat, pengunjung akan lebih mudah memilih artikel tanpa harus susah payah memutar scroll
Untuk penggunaan Widgets.... hmmm…
sebelum saya mereview lebih jauh, saya ingin tanya pada pemilik blognya, kira-kira blog ini untuk dibaca sendiri atau berharap ada banyak pengunjung yg datang...??
kalau misalkan untuk di baca-baca sendiri silahkan pasang widget sebanyak2nya, tapi kalo berharap banyak pengunjung yang datang tolong dipertimbangkan pemakaian widget yg tidak terlalu penting dan berlebihan, karena sangat berpengaruh terhadap speed loadingnya, sayang kan kalau artikelnya bagus tapi sepi pengunjung gara-gara males nunggu loadingnya.
Saya coba mengkritisi pemakaian widgetnya
1. untuk slide show, kalau sekedar ingin menampilkan gambar yang tidak mendukung keberadaan blog saya sarankan untuk dihilangkan, karena slide show dan link flash atau umumnya gambar bergerak sangat pengaruh terhadap kecepatan loading
2. Untuk Blog list friend (Configure Blog List )… ya ampun Teteh… banyak banget,,,seperti minta antrian di BW, kalo bisa dikurangin dong… diseting 10 blog aja cukup kok, toh kalau ada yg posting baru bakal nongol paling atas, karena saya orangnya suka yang simple maka diblog saya cuman Title of most recent item yg ditampilin
3. Kemudian untuk Buku Tamu, mungkin mbak Bonits ingin menampilkan warna yg lebih menyala agar mudah di lihat pengunjungnya,,,, it’s oke..!! tapi tidak ada salahnya kalau memanfaatkan halaman statis untuk menaruh buku tamu tersebut, dengan menambah width-nya agar tamu bisa lebih leluasa dan merasa lega menuliskan jejaknya
4. Untuk tampilan Popular Post, (Top Ten), karena area widgetnya tergolong sempit (memakai 3 kolom) coba ditampilkan judul postingaannya saja dengan menghilangkan centang di image thumbnail dan snippet-nya, boleh dicoba, nanti akan terkesan lebih rapi
5. Sebenarnya masih ada satu yang mengganggu pandangan saya, itu loh garis warna coklat muda karena warnanya sama dengan fonts postingan sehingga ada yg tersamar tulisannya, dan saling tumpang tindih antara posting, image dan garis tersebut, mungkin bisa disiasati dgn memberi warna yg lebih cerah utk fonts di postingnya
Oke sementara ini aja yg bisa saya Review dari blognya mbak Bonit, kalau ada salah kata, dan kurang berkenan mohon dimaafkan ya, insya Allah niatan saya hanya untuk kebaikan bersama.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bloofers yang Tertinggal, yang Dirindukan
Assalamu'alaykum.
Akhirnya posting lagi di bloofers. Setelah sekian lama tidak membukanya. Kesibukan selama kelas 3, rasanya menjadi penghalang untuk terus berada di depan laptop dan menjalani rutinitas blogwalking. Huhuhuhu....
Setelah mendapat kesempatan panjang untuk libur dari bimbel+ulangan harian+semua tentang pelajaran, kusempatkan untuk membuka bloofers, alexa rank, dan blogwalking ke tetangga-tetangga.
Ya Allah, ternyata lama ndak dibuka, banyak perubahan yang terjadi. Bloofers yang dulu -ketika aku bergabung pertama kali- anggotanya tidak terlalu banyak, sekarang sudah mencapai angka 300. Dan satu yang aku sesalkan adalah: "Kenapa aku gag mulai dulu aja aktif di bloofers, kalau manfaat positif dari bloofers: membuatku memiliki sahabat blogger yang lebih banyak".
Semangat, Hepi, semanggad!!! Mulai sekarang harus aktif lagi di bloofers, ya >.< #nyemangatin diri sendiri
Kamis, 15 Desember 2011

Creative Talk - Auraman
- Personal Blog (berisikan tentang catatan pribadi blogger)
- Marketing Blog (berisikan tentang bisnis dan jual beli)
- Photo Blog (berisikan tentang fhoto-foto suatu objek)
- Tips & Information Blog (berisikan tentang tips dan trik dalam menghadapi masalah)
Keep Optimist, Think Innovative and Do Positive.
Blog Loading
- Friends Blog
Prediksi Permasalahan :Blog Widget
Mungkin ini dikarenakan penggunaan FRAME yang digunakan pada bagian FRIENDS BLOG pada blog Creative Talk dan juga Modul RECENT POST yang lumayan mempengaruhi Loading dari sebuah Blog.
- Guest Counter Creative Talk
Prediksi Permasalahan :Blog Identity
Counter yang digunakan oleh si Creativ Talk itu bisa di AKAL-AKALIN kalau sobat mau pengunjungnya banyak, biar terlihat keren gitu caranya ya tinggal REFRESH saja blognya sebanyak Sepuluh Ribu Kali ntar jadi Sepuluh Ribu deh pengunjungnya hehe.
- About Me
Prediksi Permasalahan :
Mungkin Kang Glen malu untuk menampilkan Curriculum Vitaenya karena pasti bakal lebih panjang dari sayah haha, soalnya beliau jago dalam bidang IT, Seni dan terlebih lagi dalam bidan Blogging tentunya gak bakalan cukup hehe
Bukankah teman yang baik pasti memberikan saran dan kritik yang baik pula ??

Tarian Hujan itu Menghujani..
Malam Bloofers...
Senja telah berlalu ...
tapi siluetnya masih merangkul dibenakku...
jingga...
itu tak terhingga
pesona'a...
runtuhkan merah, hijau, biru dan lainnya...
aaahhhh... dalam aura yang penuh cinta aku masih memuja'a...
siluet senja... dalam hatiku...
siluet senja yang merayap tanpa senyap...
Siluet senja dalam "Tarian Hujan"...
aku tersenyum simpul kala kembaranku muncul...
mengutuk dan memaki raga ini...
bertanya dan menjawabnya sendiri...
tapi... dia memikat hati... ^_^
15/12/11
~Bonit Notz~
"Ketika aku tak lagi bersamamu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu pada tiap rinai hujan yang jatuh berderai di tepi jendelaku, dan memanggil namamu perlahan.."
Mungkin buat yang sering BW kata2 puitis yang manis diatas itu gak asing lagi... kata2 ajaib'a Nick Salsabiila dalam "Tarian Hujan" yang buat Bonit selalu terpukau... ^_^ ... ini bukan sekedar ucapan or' pujian qo'.. coba deh perhatiin setiap postingan anyar yang Nick tulis itu berasa banget pake hati... ada permainan rasa dalam setiap coretan'a... ada untaian makna dalam setiap kalimat'a... dan yang paling penting ada kata2 cinta yang selalu rapi dalam malu2'a... hihiiii.... ceria'a Nick juga masih jadi modal utama, yang hebat lagi tiap image yang ditampilkan selalu mengumbar pesona... ckckckkckkk.... qo' bisa yaaa... padahal Nick bukan Mahluk Tuhan Paling Sexy,.. tapi itulah... kesederhanaan yang terbungkus apik dalam ruang hidup'a jadi setumpuk gerimis yang kian manis, hadirkan hujan yang menghujani penuh arti... belum lagi dari setiap postingan yang Nick tulis judul'a itu gak pernah mati gaya... huuuuaaaaaa... saluuuutttt ... buat kreatifitas n' totalitas yang makin berkualitas...
Ups... Sebelum'a punten ya Nick... kalo teteh suka dugem kelamaan diblog'a... hhee... sebener'a udah lammmaaaaa... pisan teteh mo Review Blog'a Nick but' karena waktu akhirnya baru kali ini teteh sempetin... thx to kang Aul yang udah ngingetin secara gak langsung... disini... ^_^
Hihiiiii... bingung mo' cerita apalagi tentang Blog'a Nick... yang pasti... suka banget postingan'a... buat label cinta yang success bikin mata ini berkaca2... T-T dan selalu ada sisi yang mengharu biru... maksih yaaaa.... :D
Ok deeehh... udah dulu aahh.. poko'a buat Bonit, Blog'a Nick nyaris sempurna patut diacungin 10 jempol kalo ada.. hahahaaaa... walaupun kurang suka sama colour template'a, abis'a putih c... terlalu bersih, hihiiii... coba deh agak2 jingga gimanaaa gtuuu... pasti teteh makin I Luv U, terus karena judul'a "Tarian Hujan" bisa nggak ada gambar hujan lagi nari2 dibackground page'a... kalo' gak pasang photo'a kang Adm z' yg lagi joget2 pake payung... wuakakakkkk... (intermezo)
buat Bloofers/Blogger seIndonesia ini pertama kali Bonit Review Blog sahabat... mohon ma'lum kalo ada kata2 yang tak beraturan... jujur sampe sekarang masih bingung gimana cara'a yang pas biar enak dibaca n' mudah dipahami... khususon buat Nick afwan yaaa... kalo rada2 aneh penyampaian'a... hihiiiii...
"Tarian Hujan itu Menghujani... bukan sekali tapi berulang kali... ini kataku apa katamu???" ^_*
Wassallam...
Rabu, 14 Desember 2011

Mungkin Kali Ini Aku Harus Menanam Benci
Mungkin kali ini aku harus menanam benci
Agar yang dulu kutanam bisa layu dan mati
Mungkin kali ini aku harus menanam benci
Memaksa diri untuk tidak percaya lagi pada warna pelangi
Mungkin kali ini aku harus menanam benci
Karena tak pernah cukup kuasaku untuk membuatmu pergi
Mungkin kali ini aku harus menanam benci
Agar kau tak lagi tinggal di relung-relung hati
Mungkin kali ini aku harus menanam benci
Karena aku tak pernah rela mengenyahkanmu sampai begini
Mungkin kali ini aku harus menanam benci
Tolong, karena aku tak mau sakit lagi
Kau, kenapa tak mau pergi?
Makassar, 19 10 11

Di Setiap Hujan
lagu yang manis namun cukup mengiris
memancing tawa, sesekali tetesan air mata, dan hati yang meringis
cerita yang manis untuk dilupa
tapi pedis untuk dikenang sedemikan rupa
mendebarkan jantung
tapi menghangatkan jiwa
walau kemudian, aku tahu, ada buku yang harus ditutup rapat
sambil mendengarkan lagu lama
sambil mengingat cerita lama
dan membiarkan sensasi haru yang sama,
melayang di udara…
Kamis, 01 Desember 2011

Karena aku suka
Suara pelan nan lembut
Sejak lama aku menantinya
Karena biasanya engkau sangat pelit.,,
Hari kemarin telah ku dengar
Suara pelan nan lembut
Kini Sayup-sayup selalu terngiang
Tapi,..entah kenapa.,
Ku tak bisa mengingatnya jelas,
Suara pelan nan lembut,..
Mungkin aku harus mendengarmu lewat suara hati,.
Dan Biarkan dia dihati saja,..
Hingga kepala tak punya alasan uuntuk melupakannya
Dan Biarkan hati yang menjaganya,.
Hingga kepala tak ada kesempatan untuk mensabotasenya,.
Suara pelan nan lembut,..
Tak perlu kau lukiskan senyum itu diwajahmu,.
Sikapmu,.kebaikanmu sudah lebih dari cukup untuk ku kuingat,.
Cukup dengan hati saja, tak perlu kau tersenyum,.
Itu sudah membuatku simpati,.
Suara pelan nan lembut,..
Aku tak butuh yang lebih dari yang biasa darimu
Hati ini telah terkait pada yang telah terbiasa
Dan Cukup dengan wajah biasamu,..
Wajah sederhana tanpa senyuman itu,.
Karena Aku tlah biasa
Aku tak butuh yang luar biasa,..
Suara pelan nan lembut..
Seolah tak ada kesedihan tergambar disana,.
Tapi, karena hati telah bicara aku pun tahu,...
Kau menyembunyikan kesedihanmu
dan aku menundukkan kepalaku
Kau menjadi pendiam,.sangat pendiam
dan aku menjadi sunyi,,
Hingga, biarkan ini indah dihatiku dalam kesunyian
Tak perlu kau tanya kenapa.,,,
Cukup tiga kata untuk ini smua
“Karena Aku Suka”
Rabu, 30 November 2011

Merah
Engkau, dengan kesederhanaanmu..
Engkau, dengan ketegasan dibalik kelembutan..
Menyusup, memasuki ruang 460 nm milikku.
Menghadirkan tanya, menghadirkan gundah.
Apa gerangan yang ada di balik ruang 500 nm milikmu.
Pijak pun serasa bimbang melangkah..
Apakah ia nyata, atau sebatas angan?
Namun, ku tak pernah tahu akan masa depan.
Yang kutahu, aku mulai menyukai kisahmu..
Pun aku mulai menyukai bias warnamu..
Ingin ku bercerita tentang langit.
Ingin ku bercerita tentang senja.
Ingin ku menceritakan ronah merah yang bersemayam di diri.
Namun, kudapati diriku hanya bisa menarikmu,
masuk ke dalam lingkaran hitam putihku..
Karena suatu saat, warnaku dan warnamu akan bersanding bersama.
Karena suatu saat, kita akan bercerita bersama di teras belakang.
Sembari memandangi teduhnya rerumputan hijau dan damainya biru langit.
Harapku..
Semoga IA mendengarkannya.
Semoga IA menjamahnya, dengan cara yang mempesona.
@p
dalam ruang imajiku, tentangmu..

Arsitektur Kota dan Hati Nurani
Jumlah perencana kota meningkat pesat akhir-akhir ini. Dengan modal ijazah sarjana, bahkan master yang mereka miliki, dengan bebas mereka dapat mengkliam diri sebagai perencana kota. Namun, sudahkah mereka mendalami isu-isu penataan kota secara mendalam? Sudahkah mereka melihatnya menggunakan kacamata nurani?
Aku, yang sebentar lagi menyelesaikan studi S1 di bidang Arsitektur, mungkin akan menjadi bagian dari mereka. Terlibat langsung, atau sekedar menyumbang ide kepada kota.. Berhenti sejenak, ku melihat keadaan perencanaan tata kota saat ini. TAK BERNURANI. Ya, itulah kata yang tepat, menggambarkan perasaanku saat ini melihat sebagian penataan kota-kota di Indonesia.
Masalah yang kompleks memang. Mengapa semua ini tidak didasarkan kepada pertimbangan prestasi dan referensi pekerjaan yang telah dilakukan si calon perencana, malah berdasar kepada pertimbangan koneksi dan komisi. Hasilnya, terlihatlah pembangunan yang tidak berdasar kepada nurani dan kode etik profesional. Ya, diiringi dengan perasaan penuh haru serta sedikit penyesalan, kukatakan bahwa karya tata ruang yang ada saat ini adalah karya yang berkualitas rendah..
Bukankah ketika kita (para planner) merencanakan karya yang bernilai arsitektur, harus mempertimbangkan akan guna dan citra?
Guna, tidak sekedar manfaat, namun bagaimana karya itu hadir, dengan daya yang mampu menggugah, mengarahkan kita kepada kualitas hidup yang lebih nyaman dan lebih baik.
Citra, simbol yang bercerita, ia menggambarkan keadaan yang terjadi saat itu, di ruang milik kita bersama ini. Ya, kota kita.
Jika citra yang kudapat dari karya berupa kota-kota di Indonesia, yang kebanyakan semrawut, salahkah jika kukatakan bahwa ini adalah citra dari masyarakat kita yang sedang bingung?
Banjir... Kemacetan... Pemukiman kumuh... Pasar tradisional... Pedagang kaki lima... Pengemis... Masihkah mereka mendapat tempat di tengah maraknya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan? Masihkah kita ingin terjebak dengan stigma yang mengatakan bahwa kota yang sukses itu terlihat dari pembangunan gedung-gedung baru yang serba mewah, yang mungkin bukan menjadi kebutuhan mendesak kota kita? Masihkah kita terpenjara dalam memahami kemajuan kota dari satu sudut pandang saja (selama ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi) ?
Fenomena keruangan yang kompleks memang. Dan diri ini menganggap kita perlu menggunakan pendekatan baru yang lebih bagus. Lebih manusiawi... Lebih terstruktur... Lebih menyeluruh. Menguntungkan secara ekonomi, dapat diterima secara sosial dan politik oleh masyarakat, serta tak lupa ramah terhadap lingkungan dimana kita berpijak dan mengukir cerita bersama sahabat dan keluarga kita.
Saat ini, aku memang masih berstatus mahasiswa. Tak punya kekuasaan.. Tak punya komisi.. Kemewahan yang kumiliki hanyalah idealisme ini. Idealisme yang menggugah hati ini, ketika melihat perencanaan kota yang semakin semrawut. Idealisme yang mengundang haru, ketika alam dikorbankan demi pembangunan tanpa nurani itu..
Ke depan, semoga lebih baik lagi.
Semoga kalian para pemimpin, bisa berhenti sejenak, menemani, berjalan beriringan, tuk mendengar aspirasi kami..
Semoga kita, para perencana bisa melihat dengan teliti serta mendalami isu-isu terkait kebutuhan masyarakat dalam proses hidup terkait perencanaan tata kota yang humanis...
@p
Sedikit suara hati dalam keasyikan memahami ruang dari sudut kamarku.
Senin, 28 November 2011

Tafsir Konspirasi
Perenungan atas kompleksitas para-semesta belum jua berakhir. Upaya manusia dalam memaknai dan menelikung kepelikan tersebut sampai sekarang pun urung menyua ujung. Bagaimana ini? Semua nampak unjuk gigi tanpa sedikitpun makna tersentuk khalayak. Alih-alih menguasai, memahami, untuk menemukan secercah kepastian tentang realitas, manusia-manusia itu hanya bercanda dengan moralitas tak jelas.
Sesaat jawaban itu nampak. Ekspansi jagad rupanya ditakdirkan untuk menaungi perjalanan tiap generasi dengan rahasia yang terus berlipat. Selalu saja ada kemungkinan bagi kebaruan yang menyanggah setiap penemuan. Kebenaran tak pernah bertahan nyatanya kini. Perenunganlah yang menyua kemapanan. Diantara hela nafas panjang yang menderit langkah pejuang suci, terdengar orasi-orasi tak bernilai yang semakin menelanjangi setiap rasio yang hendak ku keluarkan, dan hendak ku lempar ke muka-muka para pendosa.
Alhasil, dia hanya terdiam, tak ada sedikit pun manifestasi maaf. Entah karena kemampuan untuk merelung dan menilik manusia atau memang rupanya ia harus hidup dan berjalan dalam aras takdir yang kadang menjemukan ini. Biarkan dia menjadi cermin, cermin yang kotor. Yang hanya akan menjadi wujud kotor, siapa pun materi yang ada disebrangnya.
Mereka membuang muka. Kulihat ludah berjatuhan tanda kebesaran ego sang pemilik publik. Anehnya, bagaimana mungkin kedigjayaan fikir bisa merengkuh keangkuhan, yang dulu sempat terenyak dalam kebodohan. Atau bahkan, asumsi pribadi jadi hukum yang mereka genggam, dan rahasia yang lain ia sembunyikan untuk bawaku melawan musuh dibalik benteng-benteng tebal. Antara kemunafikan, dan konspirasi-konspirasi itu ku baca lancar kawan.
Ia dan mereka, ku baca jelas. Bahkan dengan mata tertutup pun aku mampu merasakannya. Merasakan kegigihannya saat mencoba merasuki nalar manusia dan menyentil kedalaman renung agar arah bacaan tidak melenceng, apalagi berbalik jalan. Ia juga merayapi, kadangkala hingar-bisingnya bakar semangat orang-orang jernih diantara keheningan agar manusia nampak tersadar. Begitulah, hingga pada akhirnya kebenaran menyeruak di antara kelamnya penafsiran.
Dan biarkan aku keluar barisan, dan terasingkan.
Ini pilihan, dan akan menjadi suatu kebahagiaan bagi mereka yang kemudian bisa mengingat apa-apa yang terlupa. Sebab, harapan dan kemungkinan seringkali bersembunyi di sana.
Manusia; hidup memang hanya mesti percaya, hanya entah pada ayat yang mana. Dan biarkan kujawab dengan sastra.
Kunjungi juga http://prosesberfikir.blogspot.com/

Ekspektasi Dalam Logika Analitik
Minggu, 27 November 2011

Kanvas
Sudah lama aku duduk di bawah pohon mahoni musim gugur, menata pandang bola mataku sekejap demi sekejap, meniti bentangan jalan, menanti, menanti yang entah. Lalu, aku tengadah. Kulihat sekawanan merpati terbang beriringan kian tinggi kian mengabur di balik ranting-ranting bercabang yang nyaris patah, mengepakkan sayap mereka menyusuri padang alang-alang, melesat gesit ke utara, menerjang-nerjang udara menuju celah semesta paling rahasia. Udara memang diselubungi angin kencang, membikin merpati-merpati tak urung berlalu kencang, sekencang gemuruh dada sepasang remaja tatkala dimabuk asmara.
“Lihat!” terdengar nada pukau dari jauh. Sontak aku menatap asal suara. Berdua, pasangan itu menjunjuk-nunjuk biru telanjang langit seraya tertawa. Kutatap kembali langit yang berkerut-kerut merona seakan ingin membalut dirinya dengan kain perca. Awan putih, kelabu dan hitam, tak setitik pun berada di sana—di wajah langit maupun di wajah kanvas.
Sudah lama terbersit sadar. Betapa rupaku tak seindah rekah bulu merpati, tak sesuci langit siang ini, tak semenawan gadis idaman yang punya jadwal pacaran. Tapi aku tak mungkin merasa hidup tanpa mereka, hidup menuangkan yang sempurna pada sebidang kanvas. Akulah penguasa alam semestaku, seperti seorang pengarang menguasai tokoh-tokoh karangannya.
Cahaya. Imaji-imaji. Spektrum warna pelangi. Agaknya ketiga komponen itu akan bergulungan menjadi sapuan mutakhir. Kugoreskan ujung kuasku, begitu perlahan, penuh gairah, bagai memasang selengkung bandana di sela-sela rambut anak kecil. Pikaranku melayang pada entah dengan kuas yang bagai tertatih. Mendarat ia pada palet berbentuk bulan sabit yang teronggok nyalang di atas meja. Merah biru sedikit saja putih dicampur sisa-sisa air liur dari tepi kulit kwaci diisap kuas itu lalu terpancar sebuah binar batu akik yang anggun. Aku tersenyum, anggun.
Meja gemetar menggaungkan erangan panjang. Sungguh gempa yang sopan, tiada lain dan tiada bukan bersumber dari ponselku. Getarannya mengaliri kepalan dingin tangan ini. Sesaat aku panik, apalagi ketika melihat nama penelepon di layar. Kuatur tiap hela nafas sebelum mengangkatnya. Berhasil tenang, aku lalu berucap ‘halo’. Sebuah suara menyahut, membuat imajinasi tertambat pada sebuah mulut yang sering mendermakan banyak petuah. Petuah tentang alam misalnya, tentang menjaga pohon tempatku bernaung kini.
Pohon ini, dulu, saat muda belia usiaku, tak pernah ia tegak sendiri dan belum rontok sama sekali. Pohon pembawa serangkaian kejadian lucu, membuatku betah berlama-lama, mengenang, terus mengenang. Ah, adakah yang patut dikenang selain pertemuan itu? Aku terkesiap ketika rindu berkeretap di tiap inci kepala. Kukatakan padanya bahwa sebentar lagi aku selesai. Sebentar lagi. Tapi ia kukuh ingin menggangguku meski hanya sebentar.
“Apa yang sedang kaulukis?”
Suaranya bersusulan dengan kecipak ikan-ikan dan derum kendaraan lewat. Yang bertanya di seberang telepon barangkali sedang berdiri di jembatan penyebrangan, barangkali di seberang pulau. Pikiranku masih menyebrang tak tentu arah. Ada jeda yang tak sebentar. Baru kutangkap pertanyaan penuh selidik tadi setelah sekian lama agak tercenung.
“Sebuah penantian,” jawabku gamang sambil menggoyangkan batang kuas.
Setetes cat jatuh lalu rebah di tanah.
Cianjur, 2011
Jumat, 25 November 2011

Bingung Juga Kalo Kelamaan
hmm.. posting kah..? atau harus kubaca berulang-ulang postingan yang ada di web ini..?
#sambil lirak-lirik tampilan beranda web Bloofers
Dan akhirnya, ketemu juga sama sesuatu yang bikin pening Mata saya.. hmm.. jenis font dan warna pelangi di header dan space ads yang paling bawah sepertinya kurang Munasabah dengan template yang dipake, agak Mukholiful-isti'mal :D
Sampai datang rasa kantuk yang teramat sangat, saya cuma bisa menggerutu "Huh.. Aol..Aol.."
Powered by Komunitas Bloofers. Developed by Blog Of Friendship satu doang gak cukup ya..?
lagi-lagi saya menggerutu "Huh.. Aol..Aol.."
dan karena sekarang sudah musimnya Gplus, tolong di halaman postingan paling atas tambahin juga Button share ke Plus One, baru ada twit sama fb doang kan..? :D maaf.. kebanyakan protes nih..

Ketika Dia Pergi
- hargai dia yang selalu berada di dekat anda
- jadilah diri sendiri selalu, biar semua orang yang ada didekat anda tidak merasakan kebingungan mengenai keinganan anda.
- disetiap kali ingin membuat keputusan atau tindakan besar bicarakan semuanya kepada orang yang selalu ada untuk anda. agar orang tersebut merasa dihargai dan dibutuhkan. karena setiap sahabat akan selalu senang jika dirinya dilibatkan dalam rencana besar yang akan diambil oleh sahabatnya.
- siapapun yang punya buku KENING pinjeeeeeeeem doooooongg ahahahahaha :))
- Sekian curahan hati saya, terimakasih telah membaca. wassalam.
Kamis, 24 November 2011

Ceracau Setengah Windu
Penulis : ROe Salampessy
ISBN: 978-602-225-190-3
Terbit: November 2011
Tebal: 153 halaman
Harga: Rp. 35.400,00
Rabu, 23 November 2011

Kata & Kelakuan

Petuah-petuah bijaksana..
Apa artinya kalau tidak mempercayainya?
Kata-kata harus menjadi kelakuan..
Bukan tempat membuang sampah ketidakpastian..
Lalu merasa aman serta nyaman dalam pembualan..

Monolog 2
Anonim 1 : Munafik!
Aku bahagia, engkau bahagia..
Anonim 2 : Peduli! Ini pilihan..
Anonim 1 : Pilihan macam apa, goblok!..
Anonim 2 : Mau tahu!? ini rahasia..
Anonim 1 : Iyaa, apa!!?..
Anonim 2 : Dengan-Nya semua menjadi sederhana, sekali pun dalam urusan cinta..
Latar : Ketika yang dikasihi, dikhitbah didahului..

Hijau Indonesiaku
Pic taken 19/3/2010
SGH U800
Padi siap panen di Sidrap
Pemandangan indah di sisi jalan saat mobil Bus yang kukendarai terpaksa berhenti untuk sedikit perbaikan.
Terbersik dalam benakku, "Sampai kapan pemandaan hijau ini mampu bertahan di saat hutan beton mulai merebak hingga ke pelosok".
sumber : http://storyonpicture.blogspot.com/2011/11/hijau-indonesiaku.html
Senin, 21 November 2011

INTROVERT?? WHY NOT!!!
Pasti semuanya udah pernah denger dong sama kata yang satu itu. Nah bagi yang belum terlalu paham sama makna kata yang satu itu saya akan coba untuk menjelaskan. Introvert itu adalah orang-orang yang dalam kehidupan sehari-harinya lebih senang menyendiri namun bukan berarti orang introvert adalah orang yang memiliki kelemahan dalam bersosialisasi. Mereka hanya membutuhkan sedikit waktu untuk melakukannya. Nah lawan dari introvert itu adalah ekstrovert. Ekstrovert adalah orang-orang yang dapat dengan mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti yang telah kita ketahui masyarakat umum banyak lebih mengunggulkan orang-orang ekstrovert dari pada orang-orang introvert. karena pembawaan orang-orang yang ekstrovert yang mudah bergaul dan menyatu dengan lingkungan. tapi tau nggak sih, kalo orang-orang ekstrovert itu mereka bisa "mati" kalo nggak ada orang lain disisinya. tapi kalo orang introvert dia dapat lebih tenang dan merasa nyaman dan aman dalam kesendirian. Kali ini saya akan membahas sedikit mendalam mengenai orang-orang yang introvert.
Mulai dari ciri-ciri orang introvert :
1. Cara dalam membagi kebahagiaan atau kesedih.
orang-orang introvert biasanya tidak akan mudah membagi masalah atau kebahagiaannya kepada setiap orang. termasuk kepada orang yang telah dekat dengan dirinya sekalipun. biasanya orang-orang introvert membaginya dengan cara menulis dan melukis, mereka mengekspresikan semua yang mereka rasakan dalam bentuk tulisan-tulisan dan lukisan ataupun dengan cara lainnya.
2. Seolah-olah tak peduli dengan keadaan sekitar
Ya,,, orang-orang introveert terlihat seperti tidak peduli dengan keadaan sekitar. sehingga banyak orang-orang yang menganggap bahwa mereka adalah orang yang sombong. padahal sebenarnya mereka memikirkan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan / yang harus dibicarakan sebelum melakukan sesuatu atau membicarakan sesuatu. Dan faktor lain yang membuat mereka seolah tak peduli dengan keadaan sekitar adalah karena semua yang seang terjadi masih dalam batas normal dan tidak memerlukan dirinya untuk bertindak atau berbicara.
3. Berpikir
orang-orang introvert selalu memikirkan segala sesuatu dengan matang. sehingga terkesan lambat dalam mengambil keputusan. namun dengan segala pemikirannya itu. biasanya akan ada ide-ide cemerlang atau tindakan-tindakan yang tidak terduga yang mereka hasilkan.
4. Perfeksionis
orang-orang itrovert merupakan orang-orang yang perfeksionis karena mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh dan dengan pemikiran-pemikiran yang sangat matang. mereka menginginkan kepuasan bagi diri mereka sendiri dan mereka sangat tidak ingin membuat orang lain kecewa atas apa yang mereka lakukan.
5. Memahami orang lain
orang introvert biasanya akan lebih mudah untuk diajak berbagi dalam menyelesaikan masalah atau dalam hal untuk dimintai pendapat (curhat). karena mereka terbiasa untuk mengenali diri mereka sendiri jauh lebih dalam. serta mereka terbiasa untuk mengamati dan memahami orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Itulah beberapa ciri orang-orang yang Introvert. orang-orang introvert bukanlah orang-orang yang harus di hindari. mereka dapat menjadi orang yang terbuka dan nyaman jika bertemu dengan orang-orang yang cocok dengan dirinya. biasanya ini disebut dengan betrovert. untuk menjadi Introvert yang tidak tersisih dibutuhkan dukungan dan pengertian dari orang-orang terdekat. salah satunya adalah orang tua. sebaiknya orang tua mengetahui dengan baik apakah anaknya termasuk orang yang introvert ataukah ekstrovert. jika anaknya termasuk introvert maka dukunglah anak tersebut. perhatikan kegiatan positif apa yang senang dilakukan anak tersebut di saat sendiri, menulis, melukis, bermain musik atau membaca. lalu arahkan anak tersebut ke dalam hobinya tersebut. daftarkan anak kedalam club yang mendukung hobi anak. hal ini dapat membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan yang ada diluarnya. sehingga sifat introvert anak dapat diseimbangkan. selanjutnya orang-orang introvert dapat berkembang dan sukses jika mereka emiliki motivasi diri, manajemen diri, self awareness, serta dibiasakan berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.
untuk mengetahui lebih jelas apakah anda orang yang introvert atau ekstrovert ada baiknya anda menjawab hal-hal berikut ini:
1. akulah kehidupan kelompokku (ya/tidak)
ket: YA = EKSTROVERT TIDAK = INTROVERT
2. saya menikmati menjadi pusat perhatian (ya/tidak)
ket: YA = EKSTROVERT TIDAK = INTROVERT
3. saya terampil dalam menangani situasi sosial (ya/tidak)
ket: YA = EKSTROVERT TIDAK = INTROVERT
4. saya ingin menjadi tempat tindakan (yaa/tidak)
ket: YA = EKSTROVERT TIDAK = INTROVERT
5. saya membuat teman baru dengan mudah (ya/tidak)
ket: YA = EKSTROVERT TIDAK = INTROVERT
6. saya terdiam di sekitar orang asing (ya/tidak)
ket: YA = introvert TIDAK = ekstrovert
7. saya tidak ingin menarik perhatian pada orang lain / diri sendiri (ya/tidak)
ket: YA = introvert TIDAK = ekstrovert
8. saya tidak suka pesta (ya/tidak)
ket: YA = introvert TIDAK = ekstrovert
9. saya ingin bekerja secara mandiri (ya/tidak)
ket: YA = introvert TIDAK = ekstrovert
10. saya sering menikmati / menghabiskan waktu sendiri (ya/tidak)
ket: YA = introvert TIDAK = ekstrovert
nah dari sepuluh pertanyaan diatas kalian dapat menilai dimanakah diri kalian berada. kalau kaian ekstrovert selamat ya, kalian memang orang-orang yang menghangatkan dunia ini. dan jika kalian orang yang introvert congratulation. you are the winner??? nah loh kenapa??
Yuuupp bagi kita orang yang introvert berbangga hatilah kalian. kenapa harus berbangga hati, nih beberapa alasannya :
1. tanpa kalian yang tenang, dunia akan kacau. kalian adalah penyeimbang orang-orang ekstrovert.
2. kita berteman dengan diri kita, sehingga selalu mampu menghadapi semua permasalahan yang berat dengan kepala dingin.
3. orang-orang introvert adalah mereka yang menciptakan karya-karya besar yang ada di dunia ini. semua tau J.K ROWLING kan? she is introvert very much. dia malah ngaku sendiri kalau dia itu orang introvert seratus persen. orang-orang hebat lainnya seperti Barrack obama, Bill gate, Mahatma Gandhi, Albert einstain, Michael Jordan.
4. kita memiliki orientasi hidup yang jelas. dalam menjalankan kehidupan ini orang-orang introvert telah mengetahui lebih jelas orientasi kehidupannya.
So, buat kalian yang ekstrofert jangan sungkan berbagi dengan mereka yang introvert ya, dan buat kalian yang introvert come on guys, jangan minder lagi. lakukan apa yang ingin kalian lakukan. jangan minder, jangan takut dan jang ragu lagi ya karena "DUNIA MENUNGGU KARYA-KARYA DAN PEMIKIRAN KALIAN YANG DITUNGGU UNTUK SUATU PERUBAHAN YANG MAHA SPEKTAKULER". :)
Kamis, 17 November 2011

CERITA SI PIPIT
Pukul 12.30 Wib, aku tiba di rumah. Sepi, karena tak seorang pun ada di rumah. Aku langsung menuju kamar karena waktu shalat Dhuhur sudah tiba.
Husthh………!!
Terkejut saat membuka pintu kamar. Seekor Burung Pipit sedang kebingungan, berusaha mencari jalan untuk keluar. Entar dari celah mana dia bisa masuk sehingga terperangkap di kamarku. Padahal pintu dan semua jendela untuk akses ke dalam kamar tertutup bahkan terkunci rapat. Agaknya si Pipit juga terkejut karena tiba-tiba ada orang masuk dan disangka mau memangsanya. Aku yang masih terkejut dan sedikit ketakutan, mencoba membuka pintu kamar selebar-lebarnya agar si Pipit bisa leluasa keluar. Kelihatannya dia sudah sejak tadi berusaha keluar namun tidak juga menemui celah.
Ehh, setelah menunggu cukup lama si Pipit tidak juga bisa keluar. Bahkan pintu kamar yang terbuka lebar tidak menarik perhatiannya sedikitpun. Dia tetap berusaha mengitari dan beberapa kali menabrak jendela, berharap menemukan jalan keluar. Sungguh malang si Pipit. Kami sama-sama ketakutan hahaha….. aku takut diseruduknya tiba-tiba oleh kepanikannya karena dia sudah kelihatan lelah dan mulai liar. Sementara dia bersuuzhan bahwa aku akan menangkap dan memangsanya. Sungguh buruk ternyata kawan, efek dari sikap suuzhan itu.
Sambil melihat dari jauh agar si Pipit tidak ketakutan, aku berharap di segera meninggalkan kelakuannya berputar-putar di dekat jendela dan segera berinisiatif keluar lewat pintu. Kasihan si Pipit padahal aku tidak berniat jahat.
Sambil menunggu dia bisa keluar, aku diam saja karena belum bisa berkomunikasi dengan baik dengan si Pipit. Tiba-tiba terpikir olehku akan sebuah kata bijak dari Hellen Keller. Begini kira-kira katanya, “When one door of happiness closes, another opens; but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us. (Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka; tetapi seringkali kita melihat ke pintu yang tertutup begitu lama sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah dibuka untuk kita). Nyambung gak, ya? :D
Mungkin ini menjadi pelajaran buat kita, manusia, disempurnakan penciptaannya dengan akal oleh Allah. Ketika kita dirundung masalah, setidaknya kita tidak cepat panik dan terus-terusan mengeluh, seakan-seakan hanya kita saja di dunia ini yang punya masalah (sombong banget ya, memang siapa kita? Siapa coba, hahaha?). Padahal kalau bisa berfikir dengan tenang setiap mendapat masalah, mungkin kita malah akan tambah bersyukur dan dekat dengan Allah. Mungkin selama ini kita terlalu sibuk dengan urusan kita sehingga ada hak-hak orang lain yang kita abaikan. Termasuk juga hak kita kepada Allah, sebagai hamba-Nya. Hak kita terhadap ortu, kakak dan adik, dan lain-lain. Sehingga kita menjadi fokus pada masalah, bukan pada solusinya.
Kembali ke si Pipit, hingga menjelang maghrib, dia masih berputar-berputar di dalam rumah. Meskipun sudah sampai ke dapur dan naik turun tangga tapi dia juga belum menemukan jalan keluar. Kalau melihatku dia malah kembali terbang masuk ke kamar. Padahal ada beberapa ventilasi yang bisa dilewatinya untuk keluar. Aku mulai kesal, karena aku juga takut masuk kamar (ohoho,,, ternyata dia lebih menakutkan buatku). Aku menduga dia memang sengaja ngga mau keluar. Tak sanggup kubayangkan, kalau sampai malam dia masih di kamarku, bagaimana aku tidur? Ya, Allah, jangan sampai harus mengungsi ke kamar lain.
Aku bermaksud memanggil anak-anak tetangga untuk menangkap atau mengusir si Pipit tapi khawatir akan kehebohannya, akhirnya aku urungkan niat. Sementara belum seorangpun tiba di rumah. Aku semakin kesal. Kesal pada diriku, kenapa sama burung sekecil itu saja takut, hah? Akhirnya, si Pipit menemukan jalan keluar. Sebuah lobang bekas kabel AC (sehingga dindingnya berlobang). Kenapa mesti dari tempat itu dia keluar? Pantesan dari tadi dia kesulitan menemukan jalan keluar, Apakah ini berarti untuk si Pipit berlaku hukum: darimana kamu masuk maka dari situ pula kamu keluar? Hahaha………….
Salam kenal untuk semua Sahabat Bloofers
Salam Persahabatan…..Salam Persohiblogan ^_^
Selasa, 15 November 2011
Senin, 14 November 2011

PREDIKAT
Merindu, melebihi rindu yang berkecukupan. Tersirat keinginan membuatmu luar biasa, namun kau mendahului pengharapan itu, kau awal tanpa akhir.
Maka sebuah pesan singkat membumi di absurdnya jiwa.
Seperti susuna kalimat utuh normal yang terdiri dari subjek, predikat, objek dan keterangan, kau menempati predikat yang membuat subjek bekerja, objek menyediakan bahan, dan keterangan yang menyuguhkan ruang.
Hingga saat ini, aku masih menjadi subjek di mana kehadiranmu memaksaku bekerja dan mencukupkanku menjadi sebuah kalimat sederhana namun utuh.
Happy 1st Anniversary my home sweet home,
Blog Of Friendship

11.11.2011
Sekedar mengabadikan moment yang katanya hanya tejadi sekali dalam 800 tahun 11-11-'11 dalam bentuk Postingan
Banyak yang sengaja melaksanakan hajatan di hari ini sebagai momentum yang jarang terjadi, padahal selain bahwa hari ini bertepatan dengan hari Jumat, sebenarnya tidak ada yang spesial kecuali sekedar penanggalan semata.
Justru yang membuatnya spesial adalah "Dengan apa kita mengisi waktu tersebut.?".
Pic Taken 11/11/2011
SGH U800, Kantor JKI

rabi'ah el adawiah (The Mother of the Grand Master)
Apapun karunia-Mu untukku di dunia
Hibahkan pada musuh-musuh-Mu
Dan apapun karunia-Mu untukku di akhirat
Persembahkan pada sahabat-sahabat-Mu
Bagiku cukuplah Engkau
Bila sujudku pada-Mu
karena takut neraka
Bakar aku dengan apinya
Bila sujudku pada-Mu
Karena damba surga
Tutup untukku surga itu
Namun bila sujudku
Demi Engkau semata
Jangan palingkan wajah-Mu
Aku rindu menatap keindahan-Mu
lagu yang sangat indah, dengan lirik yang mengandung makna kecintaan terhadap Allah membawa para pendengarnya terlarut dalam kalimat kalimat yang terkandung dalam syair ini. lagu yang di bawa rafli ini telah sangat di kenal oleh masyarakat seantaro aceh.
yang menjadi pertanyaan, siapa sih empunya syair ini, dimanakah asalnya, dan dimanakah beliau lahir?. mungkin pertanyaan itulah yang semestinya kita pertanyakan, dan alhamdulillah, setelah saya menelurusuri berbagai website dan buku yang ada di perpustakaan pribadi dan perwil.
adapun orang yang saya maksudkan di atas adalah seorang sufiah, beliau adalah rabi'ah el adawiah. berikut sedikit kisah yang saya dapat dari berbagai media.
kisahnya berawal dari Seberkas cahaya memancar dari bayi yang baru saja dilahirkan tanpa bantuan siapa-siapa. “Ya Allah,” seru Ismail, “anakku, Rabiah, telah datang membawa sinar yang akan menerangi alam di sekitarnya.” Lalu Ismail menggumam, “Amin.” Tetapi berkas cahaya yang membungkus bayi kecil itu tidak membuat keluarganya terlepas dari belitan kemiskinan.
Pada suatu hari seorang lelaki datang kepada Rabiah dan bertanya, “Saya ini telah banyak melakukan dosa. Maksiat saya bertimbun melebihi gunung-gunung. Andaikata saya bertobat, apakah Allah akan menerima tobat saya?” “Tidak,” jawab Rabiah dengan suara tegas. Pada kali yang lain seorang lelaki datang pula kepadanya. Lelaki itu berkata, “Seandainya tiap butir pasir itu adalah dosa, maka seluas gurunlah tebaran dosa saya. Maksiat apa saja telah saya lakukan, baik yang kecil maupun yang besar. Tetapi sekarang saya sudah menjalani tobat. Apakah Tuhan menerima tobat saya?” “Pasti,” jawab Rabiah tak kalah tegas. Lalu ia menjelaskan, “Kalau Tuhan tidak berkenan menerima tobat seorang hamba, apakah mungkin hamba itu tergerak menjalani tobat? Untuk berhenti dari dosa, jangan simpan kata “akan” atau “andaikata” sebab hal itu akan merusak ketulusan niatmu.”
Memang ucapan sufi perempuan itu seringkali menyakitkan telinga bagi mereka yang tidak memahami jalan pikirannya. Ia seorang mistisi yang sangat tinggi derajatnya dan tergolong kelompok sufi periode awal. Ia memperkaya literatur Islam dengan kisah-kisah pengalaman mistiknya dalam sajak-sajak berkualitas tinggi.
Sesungguhnya ia lebih dikenal sebagai seorang pendiri ‘agama cinta’ (mahabbah) dan ia pun dikenang sebagai ‘ibu para Sufi besar’ (The Mother of the Grand Master). Siapa sebenarnya ia yang kepergiannya dielu-elukan kaum ‘suci’ itu? Tiada lain ia adalah tokoh wanita bernama Rabiah Basri atau lebih dikenal sebagai Rabiah Al Adawiyah Al Bashriyah, lahir pada tahun 713 M di Basrah (Irak), dari keluarga yang hina dina.
Sebagai anak keempat. Itu sebabnya ia diberi nama Rabiah. Bayi itu dilahirkan ketika orang tuanya hidup sangat sengsara meskipun waktu itu kota Bashrah bergelimang dengan kekayaan dan kemewahan. Tidak seorang pun yang berada di samping ibunya, apalagi menolongnya, karena ayahnya, Ismail, tengah berusaha meminta bantuan kepada para tetangganya.
Namun, karena saat itu sudah jauh malam, tidak seorang pun dari mereka yang terjaga. Dengan lunglai Ismail pulang tanpa hasil, padahal ia hanya ingin meminjam lampu atau minyak tanah untuk menerangi istrinya yang akan melahirkan. Dengan perasaan putus asa Ismail masuk ke dalam biliknya. Tiba-tiba matanya terbelak gembira menyaksikan apa yang terjadi di bilik itu.
Seberkas cahaya memancar dari bayi yang baru saja dilahirkan tanpa bantuan siapa-siapa. “Ya Allah,” seru Ismail, “anakku, Rabiah, telah datang membawa sinar yang akan menerangi alam di sekitarnya.” Lalu Ismail menggumam, “Amin.” Tetapi berkas cahaya yang membungkus bayi kecil itu tidak membuat keluarganya terlepas dari belitan kemiskinan. Ismail tetap tidak punya apa-apa kecuali tiga kerat roti untuk istrinya yang masih lemah itu. Ia lantas bersujud dalam salat tahajud yang panjang, menyerahkan nasib dirinya dan seluruh keluarganya kepada Yang Menciptakan Kehidupan.
Sekonyong-konyong ia seolah berada dalam lautan mimpi manakala gumpalan cahaya yang lebih benderang muncul di depannya, dan setelah itu Rasul hadir bagaikan masih segar-bugar. Kepada Ismail, Rasulullah bersabda, “Jangan bersedih, orang salih. Anakmu kelak akan dicari syafaatnya oleh orang-orang mulia. Pergilah kamu kepada penguasa kota Bashrah, dan katakan kepadanya bahwa pada malam Jumat yang lalu ia tidak melakukan salat sunnah seperti biasanya. Katakan, sebagai kifarat atas kelalaiannya itu, ia harus membayar satu dinar untuk satu rakaat yang ditinggalkannya.
Ketika Ismail mengerjakan seperti yang diperintahkan Rasulullah dalam mimpinya, Isa Zadan, penguasa kota Bashrah itu, terperanjat. Ia memang biasa mengerjakan salat sunnah 100 rakaat tiap malam, sedangkan saban malam Jumat ia selalu mengerjakan 400 rakaat. Oleh karena itu, kepada Ismail diserahkannya uang sebanyak 400 dinar sesuai dengan jumlah rakaat yang ditinggalkannya pada malam Jumat yang silam. Itulah sebagian dari tanda-tanda karamah Rabiah al-Adawiyah, seorang sufi perempuan dari kota Bashrah, yang di hatinya hanya tersedia cinta kepada Tuhan. Begitu agungnya cinta itu bertaut antara hamba dan penciptanya sampai ia tidak punya waktu untuk membenci atau mencintai, untuk berduka atau bersuka cita selain dengan Allah.
Ismail dan istrinya meninggal ketika Rabiah masih kecil. Begitu pula ketiga kakak Rabiah, meninggal ketika wabah kelaparan melanda kota Basrah. Dalam kesendirian itu, akhirnya Rabiah jatuh ke tangan orang yang kejam, yang lalu menjualnya sebagai budak belian dengan harga sangat murah. Majikan barunya pun tak kalah bengisnya dibandingkan dengan majikan sebelumnya.
Setelah bebas, Rabiah pergi ke tempat tempat sunyi untuk menjalani hidup dengan bermeditasi, dan akhirnya sampailah ia di sebuah gubuk dekat Basra. Di sini ia hidup bertapa. Sebuah tikar butut, sebuah kendil dari tanah, dan sebuah batu bata, adalah harta yang ia punyai dan teman dalam menjalani hidup kepertapaan.
Praktis sejak saat itu, seluruh hidupnya hanya ia abdikan pada Allah swt. Berdoa dan berzikir adalah hiasan hidupnya. Saking sibuknya mengurus ‘akhirat’, ia lalai dengan urusan duniawi, termasuk membangun rumah tangga. Meski banyak pinangan datang, termasuk dari gubernur Basra dan seorang suci mistis terkenal, Hasan Basri, Rabiah tetap tak tertarik untuk mengakhiri masa lajangnya. Hal ini ia jalani hingga akhir hayatnya, pada tahun 801 M.
Dalam perjalanan kesufian Rabiah, kesendirian, kesunyian, kesakitan, hingga penderitaan tampak lumer jadi satu; ritme heroik menuju cinta kepada Sang Ada (The Ultimate Being). Tak heran jika ia ‘merendahkan manusia’ dan mengabdi pada dorongan untuk meraih kesempurnaan tertinggi. Ia jelajahi ranah mistik, yang jadi wilayah dalam dari agama, hingga mendapatkan eloknya cinta yang tidak dialami oleh kaum Muslim formal.
Menjadi Sufi dalam perjalanan Rabiah adalah “berlalu dari sekadar Ada menjadi benar benar Ada”. Sufisme Rabiah merupakan pilihan dari jebakan-jebakan ciptaan yang tak berguna. Karena demikian mendalam cintanya kepada Allah, Rabiah sampai tidak menyisakan sejengkal pun rasa cintanya untuk manusia. Sufyan Tsauri, seorang Sufi yang hidup semasa dengannya, sempat terheran-heran dengan sikap Rabiah. Pasalnya, Sufyan pernah melihat bagaimana Rabiah menolak cinta seorang pangeran yang kaya raya demi cintanya kepada Allah. Dia tidak tergoda dengan kenikmatan duniawi, apalagi harta.
Cinta Rabiah tak dapat disebut sebagai cinta yang mengharap balasan. Justru, yang dia tempuh adalah perjalanan mencapai ketulusan. Sesuatu yang dianggap sebagai ladang subur bagi pemuas rasa cintanya yang luas, dan sering tak terkendali tersebut. Lewat sebuah doa yang mirip syair, ia berujar, “Jika aku menyembah-Mu karena takut pada api neraka maka masukkan aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu karena tamak kepada surga-Mu, maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu, maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku kesempatan untuk melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.”
Perjalanan hidup Rabiah diwarnai dengan kekaribannya dengan situasi yang penuh keterbatasan; tinggal bersama kedua orang tua dan saudara saudaranya, dijual sebagai budak, menghamba pada tuannya hingga dibebaskan dari perbudakan, lalu hidup mengembara. Periode pertama ini dikenal sebagai periode asketik Rabiah.
Fariduddin al-Attar menceritakan dalam kitab Taz-kiratul Auliya bahwa Rabiah pandai sekali meniup seruling. Untuk jangka waktu tertentu ia menopang hidupnya dengan bermain musik. Namun, kemudian ia memanfaatkan kepandaiannya untuk mengiringi para sufi yang sedang berzikir dalam upayanya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu ia mengunjungi masjid-masjid, dari pagi sampai larut malam. Namun, lantaran ia merasa dengan cara itu Tuhan tidak makin menghampirinya, maka ditinggalkannya semua itu.
Ia tidak lagi meniup seruling, dan ia tidak lagi mendatangi masjid-masjid. Ia menghabiskan waktu dengan beribadah dan berzikir. Periode yang kedua ini disebut sebagai periode Sufi, suatu periode tatkala Rabiah telah mencapai mahabbattullah (cinta pada Allah) sampai meninggal dan dipuji sebagai Testimony of Belief (Bukti Keimanan).
Doris Lessing, seorang pengamat perjalanan hidup Rabiah, memberi kesimpulan bahwa sufisme tokoh wanita ini adalah bentuk sufisme cinta. Sejenis sufisme yang menempatkan cinta (mahabbah) sebagai panggilan jiwanya. Sufisme yang tak bermaksud larut dalam ekstatik (gairah yang meluap) serta tak berdimensi pemujaan atau pemuliaan dan metode-metode tambahan yang penuh dengan sakramen.
Kendati demikian, pengalaman Rabiah adalah pengalaman orang suci yang sulit ditiru oleh awam. Memahami Rabiah sangat sulit. Seperti masa hidupnya, Rabiah tampaknya jauh dari kita. Selain itu, kesempurnaan yang menyertainya tak mungkin dapat ditandingi oleh orang-orang biasa.
Apa yang dilakukan Rabiah dalam hidupnya sebetulnya adalah ikhtiar untuk membiasakan diri ‘bertemu’ dengan pencipta-Nya. Di situlah ia memperoleh kehangatan, kesyahduan, kepastian, dan kesejatian hidup. Sesuatu yang kini sangat dirindukan oleh manusia modern. Karena itu, menjadi pemuja Tuhan adalah obsesi Rabiah yang tidak pernah mengenal tepi dan batas. Tak heran jika dunia yang digaulinya bebas dari perasaan benci. Seluruhnya telah diberikan untuk sebuah cinta.
Meskipun hidup Rabiah seperti berlangsung linear dan konstan, seluruh energi hidupnya dia abdikan untuk cinta, Rabiah memberi tahu kepada kita bahwa hidup memang tidak sederhana, seperti yang dijalaninya. Hidup itu begitu rumit, kadang kadang ada kemesraan dan kadang-kadang ada kehidmatan bertahta.
Rabiah wafat dengan meninggalkan pengalaman sufistik yang tak terhingga artinya. Hikmah yang ditinggalkan sangat berharga dan patut kita gali sebagai ‘makrifat’ hidup.
Menarik kita simak beberapa doa Rabiah yang dipanjatkan pada waktu larut malam, di atas atap rumahnya: “O Tuhanku, bintang-bintang bersinar gemerlapan, manusia telah tidur nyenyak, dan raja-raja telah menutup pintunya, tiap orang yang bercinta sedang asyik masyuk dengan kesayangannya, dan di sinilah aku sendirian bersama Engkau.”
Jika fajar telah merekah dan serat-serat cahaya menebari cakrawala, Rabiah pun berdoa dengan khusyuk, “Ya, illahi. Malam telah berlalu, dan siang menjelang datang. Aduhai, seandainya malam tidak pernah berakhir, alangkah bahagianya hatiku sebab aku dapat selalu bermesra-mesra dengan-Mu. illahi, demi kemuliaan-Mu, walaupun Kautolak aku mengetuk pintu-Mu, aku akan senantiasa menanti di depan pintu karena cintaku telah terikat dengan-Mu.”
Lantas, jika Rabiah membuka jendela kamarnya, dan alam lepas terbentang di depan matanya, ia pun segera berbisik, “Tuhanku. Ketika kudengar margasatwa berkicau dan burung-burung mengepakkan sayapnya, pada hakikatnya mereka sedang memuji-Mu. Pada waktu kudengar desauan angin dan gemericik air di pegunungan, bahkan manakala guntur menggelegar, semuanya kulihat sedang menjadi saksi atas keesaan-Mu.Tentang masa depannya ia pernah ditanya oleh Sufyan Tsauri: “Apakah engkau akan menikah kelak?” Rabiah mengelak, “Pernikahan merupakan kewajiban bagi mereka yang mempunyai pilihan. Padahal aku tidak mempunyai pilihan kecuali mengabdi kepada Allah.” “Bagaimanakah jalannya sampai engkau mencapai martabat itu?” “Karena telah kuberikan seluruh hidupku,” ujar Rabiah. “Mengapa bisa kaulakukan itu, sedangkan kami tidak?” Dengan tulus Rabiah menjawab, “Sebab aku tidak mampu menciptakan keserasian antara perkawinan dan cinta kepada Tuhan.
jika ada yang mau dengar lagu nya, ini ada videonya
watch?feature=player_embedded&v=0Xs8qmkAFGY